Amnesty International: Rohingya Masih Terus Dianiaya
Amnesty
International melaporkan bahwa warga Muslim Myanmar di negara bagian
Rakhine (Arakan) kembali mengalami serangan dan penangkapan semena-mena
beberapa pekan sesudah kerusuhan antar warga, lansir BBC (20/7/2012).
Status situasi darurat diberlakukan di Rakhine bulan Juni setelah terjadi bentrok antara warga Buddhis dan Muslim.
Sejak itu ratusan orang telah ditahan di daerah tempat tinggal Muslim Rohingya, kata juru bicara Amnesty.
Amnesty menuduh pasukan keamanan Burma, dan juga warga Buddhis Rakhine melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap warga Muslim dan pengrusakan harta benda mereka.
“Kaum minoritas Rohingya menjadi sasaran utama ketika kerusuhan terjadi dan terus mengalami pelanggaran, dan kali ini dilakukan pasukan keamanan,” kata peneliti Amnesty, Benjamin Zawacki kepada BBC.
Chris Lewa, Direktur Arakan Project, yang khusus membantu keberadaan suku Rohingya mengatakan bahwa ratusan warga Rohingya Muslim telah ditangkap dengan di antaranya diduga telah dipukuli dan bahkan disiksa.
''Setelah kerusuhan... perlahan muncul fase baru pelanggaran yang bisa dikatakan direstui pemerintah, terutama di Maung Daw,'' kata Lewa.
Berbagai laporan menyebutkan sikap pemerintah yang membiarkan remaja Rakhine ikut memukuli orang Rohingya yang ditahan. Aparatur berwenang bahkan ikut menjarah rumah, toko maupun harta milik warga Rohingnya. [hidayatullah/al-khilafah.org]
Status situasi darurat diberlakukan di Rakhine bulan Juni setelah terjadi bentrok antara warga Buddhis dan Muslim.
Sejak itu ratusan orang telah ditahan di daerah tempat tinggal Muslim Rohingya, kata juru bicara Amnesty.
Amnesty menuduh pasukan keamanan Burma, dan juga warga Buddhis Rakhine melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap warga Muslim dan pengrusakan harta benda mereka.
“Kaum minoritas Rohingya menjadi sasaran utama ketika kerusuhan terjadi dan terus mengalami pelanggaran, dan kali ini dilakukan pasukan keamanan,” kata peneliti Amnesty, Benjamin Zawacki kepada BBC.
Chris Lewa, Direktur Arakan Project, yang khusus membantu keberadaan suku Rohingya mengatakan bahwa ratusan warga Rohingya Muslim telah ditangkap dengan di antaranya diduga telah dipukuli dan bahkan disiksa.
''Setelah kerusuhan... perlahan muncul fase baru pelanggaran yang bisa dikatakan direstui pemerintah, terutama di Maung Daw,'' kata Lewa.
Berbagai laporan menyebutkan sikap pemerintah yang membiarkan remaja Rakhine ikut memukuli orang Rohingya yang ditahan. Aparatur berwenang bahkan ikut menjarah rumah, toko maupun harta milik warga Rohingnya. [hidayatullah/al-khilafah.org]
Tidak ada komentar