Header Ads

10 Ribu Ulama, Asatidz, Santri, Tokoh Masyarakat Padati Alun-alun Pandeglang, Khilafah Pasti Tegak Berdiri [F]

Optimisme kebangkitan Islam dengan tegaknya kembali Khilafah Islamiyah digelorakan di Alun-alun Pandeglang, Sabtu (22/9) malam. Sekitar 10.000 peserta dari kalangan ulama, asatidz, santri, tokoh masyarakat, hadir dalam acara Silaturahmi Akbar Keluarga Besar Hizbut Tahrir yang digelar DPD HTI Banten. Mereka diajak untuk menyamakan visi dan misi perjuangannya, yaitu penerapan syariah dalam bingkai khilafah.


Hadir sebagai pembicara yaitu Ketua DPP HTI Rokhmat S. Labib yang menyampaikan kalimah hikmah dengan tema Peran Ulama dalam Membangun Negara Khilafah, Negara Ideal yang Menyejahterakan. Selama lebih dari 30 menit, Rokhmat memaparkan tentang pilihan perjuangan Hizbut Tahrir di bidang politik non parlemen karena sesuai dengan apa yang dicontohkan Rosulullah SAW. Juga menegaskan terkait dengan pentingnya Khilafah, dimana sistem saat ini yang diterapkan tidak mampu lagi untuk menjadikan masyarakatnya sejahtera. “Sistem demokrasi tidak akan pernah mampu menyejahterakan, karena cacat sejak lahir,” tegasnya.

Dengan gaya yang khas, master ekonomi Islam ini pun mengurai kebobrokan demokrasi yang sistem politiknya diwakili dengan parlemen. Dijelaskan, pada saat ini, untuk menjadi seorang wakil rakyat membutuhkan dana yang besar. Mereka berebut suara dengan jalan apapun sehingga membutuhkan biaya yang besar. “Dan permasalahan berikutnya adalah, di dalam parlemen jual beli pasal undang-undang yang akan diterbitkan pun terjadi. Bagaimana bisa mengatur masyarakat sehingga sejahtera, karena pastinya mereka memikirkan diri sendiri. Hal ini juga diungkapkan Ketua Mahkamah Konstitusi,” tegas Rokhmat.

Terkait dengan Khilafah, Rokhmat menyampaikan bahwa ia adalah negara yang didalamnya diterapkan Islam untuk mengatur masyarakat di dalam negeri dan di luar negeri. Kembalinya khilafah, setelah diruntuhkan Mustofa Kemal – laknatulloh ‘alaih – adalah janji Allah dan RosulNya. Kewajiban untuk menegakkannya banyak diulas di kitab-kitab ulama yang mu’tabar dan tidak ada perbedaan p[endalat di dalamnya. “Hizbut Tahrir mengajak ulama untuk berjuang bersama menegakkan Khilafah Islamiyah yang kedua…. Allahuakbar!” tegasnya.

“Keyakinan umat Islam jangan kalah oleh Goerge Bush. Setelah Konferensi Khilafah Islamiyyah tahun 2007 lalu di Jakarta, mantan Presiden AS itu langsung menyebut bahwa Khilafah sebentar lagi tegak. Nah, wahai kaum muslimin, Anda yang memiliki keyakinan akidah yang benar, apakah mau kalah dengan keyakinan dia?,” ujarnya.

Sementara itu, Kalimah Taqdim dari DPD HTI Banten disampaikan Kyai Yasin Muthohhar. Pimpinan Ponpes Al Abqory Serang, Banten, ini pun menyampaikan permasalahan-permasalahan umat kekinian yang hakikatnya disebabkan ketiadaan penguasa Islam sekaligus ketiadaan institusi Islam yang mampu melindungi umat Islam. “Lihat. Lihat sangat banyak permasalahan umat yang tidak pernah tuntas hingga sekarang. Baru-baru ini penghinaan kepada Nabi, Rosululloh mulia. Manusia terbaik yang dicintai kita semua. Wahai Ulama, mengapa ini terjadi. Karena sesungguhnya saat ini Islam tidak memiliki institusi politik yang mampu mencegah itu semua. Khilafah..khilafah….khilafah…!” seraya disambut takbir dan gegap gempita suara khilafah dari peserta.

Hadir para ulama besar asal Pandeglang, Lebak, Serang, Tangerang, dan Cilegon. Mereka disambut hangat oleh Ust Ali Musthofa Murtadho dan Tim LKU DPP HTI serta pengurus DPD HTI Banten. Pada bagian lain, Kalimah Hikmah yang disampaikan tiga ulama, semua menyerukan terkait pentingnya ulama dalam upaya penegakkan Khilafah Islamiyah. Bahkan, mereka mengajak ulama untuk berjuang bersama Hizbut Tahrir. “Malam ini menjadi saksi bahwa upaya memperjuangkan Khilafah Islamiyah terus disambut oleh banyak kalangan, termasuk ulama,” ujar KH Mukhlisin, asal Tangerang.

Penonton
Acara yang digelar di Alun-alun Kota Pandeglang ini menarik perhatian pengunjung alun-alun. Terlebih di malam Minggu, kawasan kuliner dan hiburan anak selalu penuh. Sehingga, warga umum pun mengelilingi di sekitar pagar pembatas yang dibuat panitia hingga acara usai.

Suara yang menggelegar pun turut mempengaruhi suasana. Keadaan ini menjadi turut membangun opini terkait Hizbut Tahrir dan penegakkan syariah dan Khilafah. Seorang warga menuturkan kaget ada acara akbar yang tidak pernah ada sebelumnya. “Dikira saya dangdutan. Tapi kok ada takbir dan bendera laa ilaha ilalloh-nya,” ujarnya.

Meski dihadiri ribuan peserta, jalur lalu lintas berjalan lancar. Tidak ada hambatan yang berarti. Koordinasi panitia dengan petugas Dishub dan Satlantas berjalan baik. Berdasarkan Informasi dari Kabag Ops Polres Pandeglang Kompol Yamin, petugas polisi yang disebar untuk mengamankan acara 200 orang. Kapolres Pandeglang pun AKBP Ade Hidayat turut berada di sekitar lokasi untuk memantau acara. “Selamat, Anda sukses. Acaranya apik, bersih, dan tertib,” ucap AKP Eko, Kasat Intelkam di lokasi. (dadan hudaya/ketua panitia/maktab i’lamy banten) [HTIPress/www.al-khilafah.org]

 )















ber

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.