Alfian Tanjung: FBI dan CIA Bermain Dalam Aksi Menghalau Massa FUI
Ketua Taruna Muslim, Alfian Tanjung, menengarai adanya keterlibatan
intelijen asing dalam bentrok massa Forum Umat Islam (FUI) dengan pihak
kepolisian di depan Kedubes AS, sore ini. Aksi yang berjalan damai itu
tiba-tiba saja harus pecah akibat tembakan gas air mata dan peluru karet
dari pihak keamanan.
“Ada dua komando pengamanan dari Kepolisian yang disetir oleh FBI atau CIA, karena intelijen asing pasti berbuat melihat aksi-aksi demo terhadap kedubes AS akibat film ini, ” katanya kepada Islampos.com, Senin (17/9/2012).
Kuatnya dugaan itu dapat dilihat dari sikap represif aparat yang menurutnya di luar prosedur ketatapan keamanan selama ini.
“Padahal aksi FUI selama ini berlangsung biasa-biasa saja, tapi kenapa polisi tiba-tiba langsung menembakan gas air mata?” tanyanya yang juga pemerhati intelejen ini.
Alfian juga melihat wajah kaget polisi. Ia menilai polisi mungkin juga tidak menyangka terjadi kerusuhan walau aksi baru berlangsung beberapa menit.
“Saya yakin itu bukan arahan dari Polda maupun Mabes Polri. Jadi ada invisible hand yang bermain di sini,” tegasnya.
Atas kejadian ini, Dosen di sebuah Perguruan Tinggi Islam ini meminta agar umat muslim terus menyatukan langkah
“Umat Islam harus merapatkan barisan dan mempersiapkan Laskar Patriot Mujahidin,” tutupnya. (Pizaro) [islampos/www.al-khilafah.org]
“Ada dua komando pengamanan dari Kepolisian yang disetir oleh FBI atau CIA, karena intelijen asing pasti berbuat melihat aksi-aksi demo terhadap kedubes AS akibat film ini, ” katanya kepada Islampos.com, Senin (17/9/2012).
Kuatnya dugaan itu dapat dilihat dari sikap represif aparat yang menurutnya di luar prosedur ketatapan keamanan selama ini.
“Padahal aksi FUI selama ini berlangsung biasa-biasa saja, tapi kenapa polisi tiba-tiba langsung menembakan gas air mata?” tanyanya yang juga pemerhati intelejen ini.
Alfian juga melihat wajah kaget polisi. Ia menilai polisi mungkin juga tidak menyangka terjadi kerusuhan walau aksi baru berlangsung beberapa menit.
“Saya yakin itu bukan arahan dari Polda maupun Mabes Polri. Jadi ada invisible hand yang bermain di sini,” tegasnya.
Atas kejadian ini, Dosen di sebuah Perguruan Tinggi Islam ini meminta agar umat muslim terus menyatukan langkah
“Umat Islam harus merapatkan barisan dan mempersiapkan Laskar Patriot Mujahidin,” tutupnya. (Pizaro) [islampos/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar