Header Ads

Kecam HTI Peringati Sumpah Pemuda, JIL Munafik

Kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL) yang mengaku menghargai kebebasan berpendapat ternyata tidak konsisten dengan melarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) hidup di Indonesia.


“Kita juga pertanyakan orang-orang liberal itu, ngakunya seorang demokrat kok melarang kita. Itu khan ngak konsisten,” kata DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Farid Wajdi kepada itoday, Senin (29/10).

Menurut Farid Wajdi, Indonesia itu negara muslim dan HTI merupakan bagian dari bangsa Indonesia. “Indonesia negara muslim, HTI bagian dari bangsa ini, kita lahir di sini, atas dasar apa, kita tidak boleh berakitiavas di negeri kita sendiri, negeri ini didirikan para ulama, bahwa HTI mengkritik demokrasi sebagai hal yang wajar. Yang mengkritik demokrasi bukan hanya HTI banyak kelompok-kelompok non agama yang mengkritik demokrasi,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, HTI akan memanfaatkan setiap momen apapun untuk menyerukan dakwahnya. “Misalnya Hari Ibu, digunakan untuk menyuarakan bagaimana Islam memandang tentang hari ibu, Hari Kemerdekaan Indonesia HTI memberikan pandangan, bagaimana kemerdekaan yang hakiki dalam pandangan Islam, begitu juga dengan Sumpah Pemuda, HTI memberikan pandangan Islam, bagaimana seharusnya sosok pemuda itu. Sebagai organisasi dakwah, HTI akan memanfaatkan setiap momen untuk kepentingan dakwah,” pungkasnya.

Sebagaiman diberitakan sebelumnya, aksi ratusan mahasiswa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Bunderan Hotel Indonesia, Ahad (28/10) untuk memperingati ‘Sumpah Pemuda’, dikecam tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL).

Melalui akun Twitter @GunRomli, tokoh JIL Mohamad Guntur Romli mengecam aksi massa HTI itu. “HTI ikut-ikutan memperingati Sumpah Pemuda, mereka pun bersumpah mau mengubah Indonesia menjadi Khilafah Islam,” tulis @GunRomli.

Guntur juga mempertanyakan sikap HTI yang menolak demokrasi tetapi bercokol di negara demokrasi. “Hizbut Tahrir berfatwa demokrasi adalah sistem kufur, tetapi mereka hidup di negeri demokratis seperti Indonesia dan berpusat di London, Inggris,” tulis @GunRomli. [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.