HT Tidak Pernah Menawarkan Khomeini Menjadi Khalifah
Hizbut
Tahrir Indonesia (HTI) menjelaskan, Hizbut Tahrir tidak pernah
menawarkan Imam Khomeini sebagai khalifah pascaterjadinya Revolusi Iran.
Hal ini ditegaskan Syamsudin Ramadhan dari DPP HTI dalam kegiatan
“Silahturahim Akbar Keluarga Besar Hizbut Tahrir Indonesia” di lapangan
Monumen Nasional (Monas), Selasa (24/09).
Menurut Syamsudin, saat Iran berhasil melakukan
Revolusi, Hizbut Tahrir hanya menawarkan konsep khilafah kepada Imam
Khomeini. Sedangkan fakta yang ditemukan Hizbut Tahrir setelah
berkunjung ke Iran pasca-Revolusi Iran, justru menemukan banyak keanehan
dalam konsep imamah Iran.
“Jadi Hizbut Tahrir tidak pernah menawarkan
Khomeini menjadi Khalifah, utusan kita (Hizbut Tahrir) hanya menawarkan
konsep khilafah setelah Iran berhasil melakukan revolusi” Jelas
Syamsudin.
Syamsudin mencatat, Hizbut Tahrir justru
menemukan banyak kejanggalan dalam konsep imamah di Iran. Perbedaan
konsep imamah dalam Syiah jelas berbeda dengan konsep khilafah Islam
dari Ahlussunnah Wal Jamaah.
Menurutnya, tuduhan Syiah yang menganggap
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menunjuk Ali ra sebagi Khalifah
(bukan Abu Bakar As Shidiq ra), jelas merupakan salah satu bukti
kesesatan Syiah.
“Hizbut Tahrir juga sudah membuat buku kritik terhadap konstitusi Iran yang kita bikin secara khusus,” tambah Syamsudin kepada Hidayatullah.com.
“Hizbut Tahrir juga sudah membuat buku kritik terhadap konstitusi Iran yang kita bikin secara khusus,” tambah Syamsudin kepada Hidayatullah.com.
Selain buku tersebut, Hizbut Tahrir telah membuat
kritik keras terhadap konsep imamah Syiah dan pola politik Iran yang
masih melegalkan demokrasi.
Tidak ada komentar