Header Ads

Kasus Solo Tari Persembahan untuk Hillary

Lazim terjadi di negeri ini, setiap ada pejabat tinggi AS yang mau datang, selalu saja ada tari persembahan untuk mereka.


"Setiap pejabat AS mau datang ke Indonesia, tampaknya ada tari persembahan," kata anggota Presidium MER-C Joserizal Jurnalis kepada Suara Islam Online, Senin malam (3/9/2012).

Jose mencontohkan, ketika Obama mau datang, ada tari persembahan kasus Aceh. Latihan 'teroris' di Pegunungan Janto, Aceh Besar, itu akhirnya berujung pada penangkapan Ustad Abu Bakar Baasyir. Akibatnya, karena dituduh ikut mendanai aksi itu,  Ustad Abu harus menjalani hukuman 18 tahun penjara.

"Saat ini (September 2012) ada lagi kasus Solo sebagai "tari persembahan" karena Hillary Clinton mau datang," tegasnya.

Aktivis kemnausiaan yang telah keluar masuk daerah konflik ini juga mengatakan antara peristiwa Aceh dan Solo  juga terlihat hal-hal yang tidak "match" di lapangan.

"Akhirnya kasus Solo yang terjadi sebelum Hillary Clinton datang dituduhkan ke Ustad Abu Bakar Baasyir, persis sama modusnya dengan kasus Aceh yang terjadi sebelum Obama datang," kata Jose.

Sebelumnya, Ketua Badan Penanggulangan Terorisme Indonesia (BNPT) Ansyad Mbai menegaskan bahwa terduga teroris yang tewas dalam aksi baku tembak dengan Densus 88 di Solo beberapa hari lalu, yaitu Farhan dan Mukhsin berasal dari kelompok jaringan Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) pimpinan Ustad Abu Bakar Baasyir.

"Iya JAT. Itu dari Hisbah Solo, kemudian juga masuk di kelompok Mujahidin Jakarta. Jaringannya itu-itu juga. Komandannya (Baasyir) tetap," kata Ansyad di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2012).

Ansyad mengatakan kelompok teroris ini masih memiliki kekuatan yang cukup kuat, baik dari segi pendanaan maupun kaderisasi. "Ya kuat. Masih kuat. Komandannya masih berkoar-koar," ucapnya.

Ansyaad menyebutkan bahwa kelompok ini didanai dari berbagai macam cara. "Dari hacker, MLM online, speed cash online, merampok. Dana dari langit pun kalau ada mereka ambil," fitnahnya.

Seperti yang diketahui, Densus 88 Antiteror terlibat baku tembak dengan terduga 'teroris' di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam.

Dalam insiden ini, dua orang terduga 'teroris' tewas, yakni Farhan dan Mukhlis. Kemudian, seorang anggota Densus 88 bernama Bripda Suherman juga tewas. Pihak Densus menangkap seorang terduga teroris lainnya, yakni Bayu di Karanganyar, Jawa Tengah. [SIOnline/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.