Header Ads

Pelaku teror di Solo ternyata desertir polisi

Penembakan dan pelemparan granat di pos pengamanan Kota Solo yang terjadi 17 Agustus berhasil diungkap. Polisi menangkap seorang pelaku bernama NB.


NB diketahui adalah seorang anak anggota TNI di Kebumen, Jawa Tengah. Selain itu, NB ternyata juga mantan anggota Polri.

Sumber di internal kepolisian menyebutkan, NB adalah anggota Satlantas Lantas. Namun karena desertir, NB lalu diberhentikan tidak dengan hormat. Terakhir pangkatnya brigadir polisi.

NB ditangkap di rumah orang tuanya di Desa Semanding Kecamatan Gombong, Kebumen pada tanggal 20 Agustus 2012 lalu. Dari rumah orang tuanya, NB lalu dibawa ke Solo.

Sebelumnya, tim penyidik Kepolisian Resor Kota Surakarta telah meminta keterangan 40 saksi terkait kasus teror penembakan dan ledakan granat di dua Pospam di Kota Solo.

"Sebanyak 40 saksi telah diperiksa terkait kasus teror penembakan di Pospam Gamblegan dan ledakan granat di Pospam Gladak di Solo," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Asdjima'in di Solo, Jumat (24/8) seperti dikutip Antara.

Menurut Kapolresta, saksi sebanyak itu dari anggota aparat jaga maupun masyarakat yang sempat mengetahui saat kejadian teror berlangsung mereka berada di dekat lokasi.

Peristiwa ledakan sebuah granat terjadi di Pospam Gladak, Kota Solo, pada Sabtu (18/8) sekitar pukul 23.32 WIB yang dilempar oleh orang tak dikenal dengan mengendarai sepeda motor. Selain itu, aksi teror sebelumnya juga terjadi di Pospam Gemblegan, Serengan Solo, Jumat (17/8), sekitar pukul 01.00 WIB. Aksi teror penembakan itu, menyebabkan dua polisi jaga terluka.

Pascateror tersebut, sejumlah Pospam di Kota Solo ditambah personel jaga dari anggota TNI yang membawa senjata lengkap. Setiap Pospam ada lima personil dari anggota TNI yang bersenjata lengkap untuk mengantisipasi terulangnya kembali kejadian aksi teror. [merdeka/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.