Header Ads

Seruan Khilafah Semakin Meluas di Suriah Dalam Aksi Jumat Pertemuan untuk Tripoli dan Kemerdekaan Lebanon [f/v]

Rezim Assad kian hari kian rapuh. Meskipun seringkali pasukan Shabeha Assad melakukan pembantaian keji, tetapi semua itu tidak pernah menyurutkan warga Suria untuk terus berdiri melawan rezim bahkan semakin meluas hingga ke pelosok penjuru Syam, termasuk Tripoli Syam di Lebanon. Apa yang diinginkan rakyat Suria? Tidak ada yang lain kecuali "Khilafah tuntutan kami", yang kini semakin meluas di seluruh penjuru Suria.


Di seluruh kota-kota Suria dan Tripoli Syam kaum Muslim berkumpul di lapangan-lapangan terbuka dan jalan-jalan dalam aksi revolusi yang diberi nama "Jumat Pertemuan untuk Tripoli dan Kemerdekaan Lebanon", Jumat/31/08/2012.

Nama aksi revolusi pada hari Jumat ini menunjukkan persaudaraan erat antara kaum Muslim di Suria dan Tripoli tanpa mengenal batas-batas semu nasionalisme. Revolusi Suria juga merupakan bagian dari revolusi di Tripoli, revolusi yang diberkahi. Ini juga menunjukkan dukungan rakyat Suria terhadap rakyat Tripoli atas pengorbanan mereka mendukung revolusi Suria.

Sejak pertama kali revolusi Suria muncul, kaum Muslim Tripoli seperti halnya saudara-saudara mereka di kota-kota Suria, setiap Jumat berkumpul untuk memberikan dukungan kepada warga Suriah yang berdiri melawan Assad.

Pekan lalu, telah terjadi pertempuran sengit antara milisi Syiah Alawit pendukung Assad dengan kaum Sunni pendukung revolusi Suriah di jalan-jalan Tripoli, kota terbesar kedua di Lebanon. Kekerasan antara pendukung revolusi Suria dan milisi syiah Alawi pendukung Bashar Al-Assad yang setia kepada rezim Damaskus ini, berlangsung hampir sepekan dan mengakibatkan kematian 17 orang.

Hari Jumat pekan ini, 31/08/2012, revolusi Tripoli Syam telah diangkat dalam aksi-aksi massa di seluruh daerah di Suria. Sehingga, aksi Jumat Pertemuan untuk Tripoli dan Kemerdekaan Lebanon digelar tidak hanya di Tripoli Syam, melainkan juga menjadi isu di Suria, bumi revolusi Syam. 

Ribuan orang berkumpul di beberapa titik di kota Tripoli Syam untuk mendukung saudara-saudara mereka di Suriah. Mereka berkumpul diantaranya di sekitar Masjid Besar Al-Mansuriyah, Masjid Al-Iman Abi Samra, Masjid Hamzah di Kubah, dan beberapa titik lainnya.

Di depan Masjid Al-Manshuri, ribuan orang berkumpul. Diantara mereka membawa spanduk besar yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir Wilayah Libanon, bertuliskan, "Wahai Para Penjahat, Tripoli Syam Mengatakan Kepada Kalian: Api Daraya Tak Akan Pernah Padam".

Kibaran panji-panji Rasulullah berwarna hitam bertuliskan kalimah tauhid "Laa ilaaha ilallah muhammad rasulull" dikibarkan oleh massa, yang terdiri dari para orang tua, pemuda dan juga anak-anak. Aksi massa tersebut dimotori oleh Hizbut Tahrir Wilayah Lebanon.

Sementara itu, di seluruh kota di Suriah, terutama di kota-kota pusat revolusi, seperti di Hims (Homs), Douma, Alepo (Halab), Binsyi, Idlib, Damaskus, dan kota-kota lainnya, ribuan kaum Muslim berkumpul untuk menyerukan revolusi dalam aksi yang diberi nama Jumat Pertemuan Untuk Tripoli dan Kemerdekaan Lebanon.

Seperti halnya di Tripoli, para warga juga meninggikan panji-panji rayatul 'uqab, panjinya Rasulullah Saw. bertuliskan "laa ilaaha ilallah muhammad rasulullah". Di semua kota mereka mengadopsi aksi revolusi Jumat Itu Sebagai Jumat Pertemuan untuk Tripoli Syam dan Kemerdekaan Lebanon.

Revolusi Syam: Khilafah Tuntutan Kami!
Di Hims, warga menyampaikan pesan-pesan mereka untuk warga Tripoli. "Dari Hims Islam untuk Tripoli Syam kembali ke pertempuran umat hingga kemenangan Islam".

Di Binnisy, ribuan kaum Muslim berkumpul dan meneriakkan "Ayo, ayo Tentara Syam angkat Ar-Rayah (Panji) Islam". Selain membawa spanduk besar, massa juga meninggkan bendera Rasulullah. 

"Al-Khilafah tuntutan kami, pesan untuk seluruh dunia kepada konferensi, dan konferensi Khilafah adalah tuntutan kami bukan demokrasi permintaan kami," yel-yel mereka disertai slogan khas revolusi Syam, "Labaik-labaika ya Allah".

Di Idlib, ribuan massa juga berkumpul dalam Aksi Jumat Loyalitas untuk Tripoli Syam dan Kemerdekaan Lebanon. Mereka juga meneriakkan yel-yel revolusi dan membawa panji-panji rayatul 'uqab. "Darya Kami Bersama Anda," salah satu poster yang dibawa massa.

Dara'a, massa berkumpul dalam aksi Jumat untuk Tripoli dan kemerdekaan Lebanon berbarengan dengan prosesi pemakaman syahid dengan izin Allah, Sya'lan Suhail al-Khatib.

Di Allepo (Al-Halab), panji Islam (rayatul Islam) berkibar tinggi diantara kerumunan massa. Pertolongan dari Allah dan kemenengan yang kian dekat. Beberapa remaja cilik meneriakkan yel-yel revolusi, untuk Tripoli dan Kemerdekaan Lebanon. Bahkan bukan hanya itu, massa yang berkumpul juga didominasi oleh anak-anak dan remaja.

Demikianlah, bumi Syam hingga hari ini tidak pernah sunyi dengan teriakan perubahan. Mereka tidak hanya saja menginginkan tumbangnya rezim Assad, melainkan juga mereka menginginkan Khilafah sebagai pengganti Assad untuk bumi Syam dan dunia Islam. Untuk itulah, mengapa Barat begitu ketakutan dengan revolusi yang diberkahi tersebut.

Islam, sebagaimana telah dikabarkan Rasulullah Saw akan meliputi ujung timur dan ujung barat dunia. Rasalullah Saw pun telah memberikan kabar gembira bahwa "kemudian akan ada Khilafah yang sesuai dengan metode kenabian". Beliau Saw. pun telah menegaskan "pusat negeri kaum Muslim ada di Syam".

Maka, sangat terang sekali, fajar kebangkitan Islam tak akan bisa ditahan lagi, bukan hanya di bumi Syam, tetapi juga di Al-Aqsa, di dunia Arab, Afrika, Asia, bahkan hingga Eropa, Rusia, dan Australia dan Amerika, Insya Allah, di bawah naungan Khilafah Rasyidah. Amin. [m/fth/ar/tahrir.syria2011/rev.lubnan/syabab.com][www.al-khilafah.org]

Lihat Foto:


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.