Header Ads

Rusuh Poso atas Skenario 'Intelijen Gelap'

Kelompok yang melakukan aksi peledakan di pos kantor polisi di Poso sudah kesusupan 'intelijen gelap'.

"Intelijen gelap untuk melakukan provokasi dan radikalisasi terhadap kelompok tertentu agar melakukan aksi-aksi reaksif dan sporadis," kata Direktur The Community Of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya kepada itoday, Senin (22/10).

Menurut Harits, munculnya berbagai pernyataan dari media maya juga memanas-manasi suasana di Poso.

"Ya otomatis kondisi seperti ini memberikan legitimasi pengerahan pasukan Densus 88  dan TNI. Padahal yang dihadapi sejumlah orang yang tidak signifikan jumlahnya plus alat perlawanan (senjata) yang tidak memadai," ujarnya.

Kata Harits, jika tidak ada provokasi dari internal kelompok pelaku teror, tetapi murni inisiatif mereka merupakan tindakan yang konyol. "Yang saya lihat mereka seperti orang kepojok dan melawan dengan cara apapun sekalipun mereka tidak punya kekuatan cukup utk melawan," ungkap Harits.

Ia juga mengungkapkan daerah-daerah potensial konflik selalu akan melahirkan keuntungan dan kepentingan-kepentingan politik oportunis.

"Dan langkah emosional kelompok teror akan makin kontraproduktif bagi banyak pihak apalagi jika mengatasnamakan 'mujahidin', malah banyak yang mencibir 'jihad' dilakukan untuk apa, visinya apa? dan apakah seperti caranya?" tanya Harits. [itoday/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.