Header Ads

Tak Disebut Polisi saat Penangkapan, TPM Curiga Basir Agen Susupan

Tim Pengacara Muslim (TPM) bersama keluarga korban penangkapan Densus 88 mempertanyakan sosok misterius bernama Basir yang sempat mengenal Herman, Davit dan Sunarto Sofyan (Nanto) melalui Facebook sebelum mereka ditangkap.



“Menurut pendalaman sementara, Basir itu dari Jawa Timur datang ke Jakarta, kenal melalui mereka (Herman, Davit dan Nanto) melalui Facebook, mau bekerja dan dia menginap. Dia bercerita katanya akan dapat pekerjaan di Bekasi. Di tempatnya ibu Maryam (ibunda Herman dan Davit), dia pernah menginap dan di tempatnya Nanto dia cuma datang dan tidak pernah menginap,” ujar Achmad Michdan saat konferensi pers yang digelar di kediamannya Jl. Pinang I Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (29/10/2012).

Siti Maryam, ibunda Herman dan Davit saat itu tidak pernah melihat hal-hal yang mencurigakan dari sosok Basir. Menurut pengakuannya, Basir hanya membawa tas biasa yang berisi baju saja.

“Menginap 2 malam, malam takbiran sama malam Sabtu itu. Basir ada di situ dan ikut ditangkap,” ujar ibu Maryam yang menjadi single parent karena suaminya telah meninggal dunia.

Pihak TPM melihat fenomena sosok misterius Basir ini sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima begitu saja dan perlu dipertanyakan.

“Basir ini siapa? Bukan Basir ini ke mana lalu kemudian ditangkap! Jangan-jangan itu tadi pandangan masyarakat; ada agen susupan yang ingin mendiskreditkan Islam,” tegas Michdan.

Salah seorang anggota TPM Akhmad Kholid juga menyampaikan pendangan yang sama, mencurigai Basir sebagai agen susupan. Sebab Basir jelas turut ditangkap Densus 88 di Palmerah Jakarta Barat namun namanya tak disebut pihak kepolisian.

“Jadi yang ditangkap di rumah ibu Maryam ini bertiga, cuma nama yang beredar ini nama anak ibu Maryam saja (Davit sama Herman) dan Nanto, Basir tidak. Makanya kita curiga Basir ini orang yang disusupi untuk keliling ke lingkungan anak-anak muda yang mempunyai ghirah Islam yang tinggi,” imbuhnya.

Bahkan para wartawan yang saat itu meliput ketika ditanya TPM tentang berapa orang yang ditangkap di Palmerah, membenarkan jika menurut warga ada 3 orang yang ditangkap dengan ditutup mukanya. Keduanya adalah Herman dan Davit sementara 1 orang lagi warga tak tahu identitasnya.

Untuk diketahui, diberitakan sebelumnya 11 orang ditangkap Densus 88 di 4 tempat berbeda secara serentak. Mereka diantaranya; 2 orang ditangkap di Madiun yakni Agus Anton Figian dan Warso alias Kurniawan.

Lalu 3 orang di Jakarta yaitu Herman Setyono, David Ashari dan Sunarto. 3 Orang di Solo diantaranya Abu Hanifah, Budiyanto alias Ari alias Ahmadun dan Harun. Kemudian 3 Orang di Leuwiliang, Bogor adalah Emirat, Zainuddin dan Usman. Dari kesebelas orang yang ditangkap dan dirilis pihak kepolisian tersebut tidak disebutkan pria bernama Basir. [Ahmed Widad/voa-islam/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.