Header Ads

AS 'Kebakaran Jenggot', Prancis Tetap Dukung Palestina

Juru Bicara Amerika Serikat, Victoria Nuland mengatakan Negeri Paman Sam menentang keras rencana peningkatan status Palestina di PBB. pada Selasa (28/11)

Langkah tersebut dianggap sebagai sebuah kesalahan. "Kami jelas telah menyatakan kami tidak berfikir langkah ini akan membawa rakyat Palestina lebih dekat dengan negara. Kami berfikir itu adalah kesalahan. Kami menentang itu dan akan menentang itu," ujarnya.

Tentangan serupa datang dari Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. Hillary menyatakan mendukung usulan Palestina di PBB. Menurutnya, kenaikan status Palestina hanya akan mempersulit proses perundingan dengan Israel.

"Kami pikir itu akan rumit dan berpotensi menjadi kemunduran tujuan yang lebih besar, sebuah perundingan solusi. Ini adalah salah satu argumen yang kita gunakan dalam mencoba menghalangi warga Palestina dari langkah ini, ini berpotensi menyulitkan," tuturnya.

Beberapa waktu lalu, Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas mengatakan kepada Sekjen PBB, Ban Ki Moon akan membahas usulan status PBB tersebut dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Pembahasan tersebut akan dilakukan jika Israel tetap bersikeras menentang usulan.

Prancis  menegaskan kembali sikap konsisten mereka mendukung Palestina meningkatkan statusnya di Perserikatan Bangsa Bangsa pada sidang Majelis Umum pekan ini.

Menteri Luar Negeri Laurent Fabius mengemukakan kepada Majelis Nasional bahwa Prancis, salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, akan menyetujui permintaan status "negara peninjau non-anggota" bagi Palestina.

"Anda tahu bahwa selama bertahun-tahun sikap konsisten Prancis mengakui negara Palestina," katanya mengulangi kembali bahwa mantan presiden Prancis Francois Mitterrand mempertahankan sikap itu dalam pidatonya tahun 1982 di parlemen Israel.

Sikap itu tidak berubah bahkan selama masa jabatan mantan presiden Nicolas Sarkozy ketika Palestina diterima menjadi anggota anggota UNESCO tahun lalu, katanya dan menambahkan pengakuan atas Palestina adalah salah satu bagian penting kampanye presiden Prancis sekarang Francois Hollande.

"Karena itu mengapa ketika masalah itu diajukan pada Kamis dan Jumat, Prancis akan menanggapi dengan 'ya'", kata dia.

Palestina memutuskan untuk menempuh pemungutan suara di PBB agar memperoleh status negara non-anggota di Sidang Majelis Umum, setelah proses perdamaian Timur Tengah tetap macet sejak Oktober 2010 akibat percekcokan mengenai masalah permukiman Yahudi.
 
Israel dan Amerika Serikat menentang upaya Palestina dan menuntut Palestina menyelesaikan konflik dengan Israel "melalui perundingan perdamaian langsung".(prk/sm) [suaramedia/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.