Header Ads

Ekonomi AS Kiamat Akibat Badai Sandy

Topan Sandy yang diperkirakan melanda 12 negara bagian Amerika Serikat selama 24-36 jam, mulai Senin (29/10), membawa dampak besar kerugian bagi aktivitas perekonomian .



Sejumlah analis menilai Topan Sandy akan menjadi salah satu bencana alam yang “mahal” meskipun masih di bawah Badai Katrina pada 2005 yang menelan biaya US$ 108 miliar dan menyebabkan 1.200 kematian.

Perkiraan awal kerusakan yang disebabkan Topan Sandy berkisar antara US$ 10 miliar hingga US$ 21 miliar, namun belum termasuk anggaran yang dikeluarkan untuk persiapan menghadapi ancaman Topan Sandy. “Jika badai hanya mengganggu aktivitas perekonomian selama beberapa hari dan tidak menimbulkan kerusakan signifikan untuk infrastruktur, maka kami asumsikan kerugian yang ditimbulkan berkisar antara US$ 10 miliar hingga US$ 21 miliar,” kata Kepala Ekonom Moody Analytics, Mark Zandi, di New York.

Hari senin Gedung Putih mengungkapkan kekhawatiran mendalam jika Republikan Kongres gagal meningkatkan batasan hutang sebesar 19.29 triliun dolar pada tanggal 31 Oktober, yang akan melukai perekonomian negara yang telah hancur.

"Konsekuensi dari kegagalan untuk menaikkan batasan hutang akan menjadi kiamat bagi perekonomian," ujar juru bicara Gedung Putih Jay Carney pada hari Senin (11/5).

Carney menambahkan bahwa Presiden Barack Obama menyesali penentangannya saat menjadi senator terhadap penaikan batasan hutang di tahun 2006, menambahkan bahwa isu ini penting bagi ekonomi AS dan global.

Jika Kongres AS gagal menaikkan jumlah yang boleh dipinjam oleh Departemen Keuangan pada tanggal 30 September, pemerintah akan gagal pada pembayaran bunganya.

Sementara itu, Republikan di Kongres mengatakan bahwa Obama telah setuju untuk melanjutkan pemotongan anggaran, selain 39 miliar yang disetujui pada hari Jumat, sebagai ganti untuk permintaannya menaikkan batasan hutang.

Pada tanggal 8 Aprl, tepat satu jam sebelum tenggat waktu untuk mencapai kompromi tentang pemotongan anggaran, legislator Republik dan Demokrat menemukan landasan bersama pada isu tersebut untuk mencegah penutupan pemerintah selama enam bulan ke depan.

Jika kesepakatan tidak tercapai sebelum tenggat waktu, penutupan itu akan membuat 800,000 pegawai federal kehilangan pekerjaan, dan mempengaruhi warga negara AS di dalam maupun luar negeri dengan pemotongan besar pendapatan mereka.

Dalam sebuah wawancara dengan Press TV, jurnalis investigatif Amerika Wayne Madsen mengatakan bahwa rakyat Amerika harus membayar untuk kompromi Obama dengan Republikan.

Dia menunjuk bahwa kelas masyarakat paling rentan akan menjadi yang paling terdampak oleh keinginan Republikan untuk memotong program-program tertentu guna mengurangi defisit anggaran negara.

"Kaum miskin mengandalkan berbagai layanan pemerintah seperti Medicara yang Partai Republik inginkan untuk dihapus," ujar Madsen. "Sementara mereka yang kaya akan terus mendapat keringanan pajak."

Pemimpin Kongres telah menawarkan pemotongan tunjangan untuk orangtua, Medicare, dan dana Medicaid, sebuah program untuk orang-orang berpendapatan rendah, sementara Demokrat mengusulkan pemotongan defisit dengan menaikkan pajak bagi orang kaya.

Sebelumnya Obama menandatangani dua RUU sementara dengan pemotongan 10 miliar dolar untuk memberikan tambahan waktu bagi negosiasi antara legislator Republik dan Demokrat untuk mencapai kesepakatan. (rin/ptv) [suaramedia/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.