Header Ads

Salah Tangkap, Guru SMP Di Poso Babak Belur Dihajar Polisi

Syafrudin, warga Poso, yang menjadi korban salah tangkap kepolisian mengalami luka lebam di seluruh wajahnya. Ari Fahry, anak korban mengaku ayahnya, yang juga seorang Guru SMP Negeri 1 Kolara, telah mengalami penyiksaan oleh pihak kepolisian.


“Bapak sekarang dirawat di Rumah Sehat yang dikelola teman-teman aktivis muslim,” katanya kepada Islampos.com, Kamis (3/1/2012).

Ia mengatakan pihak keluarga kecewa atas tindakan anarkis pihak kepolisian. Padahal Syafruddin adalah seorang guru yang telah berjasa mendidik pelajar di Desa Kolara, Kota Poso.

“Bapak sebagai pendidik telah banyak melahirkan generasi, membina murid-muridnya. Oleh negara melalui aparat keamanan, citra beliau dirusak,” sesalnya.

Atas nama keluarga, Ary berharap oknum yang melakukan penganiayaan ini ditindak tegas. “Bahkan bila perlu di pecat,” tegasnya.

Kronologi Penangkapan
Ari menjelaskan kejadian naas ini bermula ketika Syafrudin mendengar ketukan pintu rumahnya setelah lepas mengajar dan menunaikan shalat di dzuhur berjamaah di Masjid Nurul Iman Desa Kalora.

Ketika membuka pintu, ia langsung ditodong dengan moncong senjata. Pihak kepolisian pun langsung memaksa untuk ikut ke pos kepolisian.

Karena masih mengenakan kaus gantung, ia meminta izin untuk mengenakan pakaian. Beberapa petugas kepolisian kemudian mengawalnya ke dalam rumah mengambil kemeja.

”Keluar rumah, Syafrudin diangkut truk Brimob. Sesampai di pos polisi desa Kalora di situlah ia mendapat pukulan,” jelas Ari.

Menurutnya, sang ayah mengaku tak tahu berapa kali pukulan mendarat di wajahnya. Yang bisa diingat, hanya pertanyaan aparat yang menanyakan keberadaan Guntur, salah satu warga desa Kalora.

Guntur diduga terlibat dengan penyerangan pada 20 Desember 2012 yang menewaskan empat anggota Brimob, Syafrudin pun memberi tahu para anggota polisi bahwa Guntur ada di Poso.

Namun, tak terima dengan jawaban tersebut, Syafrudin kembali mendapat pukulan. Hingga kemudian ia tak sadarkan diri. Ia baru sadar saat mobil yang mengantarnya telah sampai di Polres Poso.

“Bapak mengalami pemukulan di bagian wajah, dada, perut, paha diinjak dengan sepatu lars,” pungkas Ary. (Pz/Islampos)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.