Nasihat Tulus KH. Kholil Ridwan Atas Gaya Hidup Mewah Petinggi PKS
Kasus ditangkapnya Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan
Ishaq sebagai tersangka kasus korupsi harus menjadi ladang intropeksi
bagi PKS. KH. Kholil Ridawan menilai para pemimpin PKS sekarang sudah
terbuai oleh kemewahan. Padahal di dalam Islam, pemimipin tidak boleh
terlihat israf (berlebih-lebihan).
“Mungkin tidak haram, tapi Allah tidak suka,” tegasnya kepada Islampos.com, Senin (11/2/2013).
Para pemimpin PKS, menurut pimpinan Ponpes Husnayain ini, harus belajar dari jatuhnya Andalusia. Saat itu Andalusia dikelilingi oleh kemewahan. Bahkan sisa-sisa kemewahan itu dapat terlihat hingga kini. Hal itu sangat berbanding terbalik dengan fenomena di zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin. Meski Mesjid Nabawi tergolong sederhana, tapi aktifitas keilmuan dan dakwah begitu massif terjadi. Jihad pun dimulai dari masjid.
Ruh inilah yang harus diingat oleh PKS atas gaya hidup mewah para petingginya. Maka PKS harus kembali kepada pola kepemimpinan Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin yang tidak punya kantor, karena kantornya adalah masjid. Tidak punya ruang pertemuan, karena ruang pertemuannya adalah masjid. Tidak punya wisma, karena wismanya adalah masjid.
“Ruh masjid Rasulullah inilah yang harus menjadi ruhnya partai. Anda berjuang itu untuk Allah, janganlah meniru gaya orang sekuler. Kalau orang sekuler memang acaranya harus di hotel berbintang karena gengsi, berdakwah dengan orang kaya harus memakai mobil Mercy. Maka, cara-cara seperti itu harus ditinggalkan,” tegasnya yang masih berharap PKS mampu kembali menjadi Partai Dakwah. (Pz/Islampos)[www.al-khilafah.org]
“Mungkin tidak haram, tapi Allah tidak suka,” tegasnya kepada Islampos.com, Senin (11/2/2013).
Para pemimpin PKS, menurut pimpinan Ponpes Husnayain ini, harus belajar dari jatuhnya Andalusia. Saat itu Andalusia dikelilingi oleh kemewahan. Bahkan sisa-sisa kemewahan itu dapat terlihat hingga kini. Hal itu sangat berbanding terbalik dengan fenomena di zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin. Meski Mesjid Nabawi tergolong sederhana, tapi aktifitas keilmuan dan dakwah begitu massif terjadi. Jihad pun dimulai dari masjid.
Ruh inilah yang harus diingat oleh PKS atas gaya hidup mewah para petingginya. Maka PKS harus kembali kepada pola kepemimpinan Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin yang tidak punya kantor, karena kantornya adalah masjid. Tidak punya ruang pertemuan, karena ruang pertemuannya adalah masjid. Tidak punya wisma, karena wismanya adalah masjid.
“Ruh masjid Rasulullah inilah yang harus menjadi ruhnya partai. Anda berjuang itu untuk Allah, janganlah meniru gaya orang sekuler. Kalau orang sekuler memang acaranya harus di hotel berbintang karena gengsi, berdakwah dengan orang kaya harus memakai mobil Mercy. Maka, cara-cara seperti itu harus ditinggalkan,” tegasnya yang masih berharap PKS mampu kembali menjadi Partai Dakwah. (Pz/Islampos)[www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar