Header Ads

Reuters Ungkap Ketakutan Rusia pada Mujahidin Mali

Saat mengirim bantuan kemanusiaan, Rusia menyatakan ketakutannya terhadap kemajuan perjuangan mujahidin di salah satu negara Afrika Barat tersebut.


“Pengiriman bantuan itu menandakan kegelisahan Moskow atas situasi di Afrika sejak terjadinya Musim Semi Arab (Arab Spring),” ungkap sebuah artikel di Reuters yang ditulis wartawan Timothy Heritage, Jum’at (22/2).

Dalam artikel yang diedit Andrew Roche tersebut, terungkap kekuatiran Rusia akan meningkatnya ketegangan di kawasan itu.

“Banyak pihak sepakat dari proliferasi tidak terkendali atas senjata di kawasan itu setelah terjadinya konflik di Libya dan menciptakan alasan bagi eskalasi ketegangan di seluruh Sahel,” kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov  kepada utusan PBB untuk wilayah Sahel Afrika Romano Prodi pada Kamis.

Pernyataan itu, tegas Andrew Roche, menggarisbawahi kebutuhan untuk mengatasi situasi melalui Dewan Keamanan PBB.

Seperti diketahui, AQIM dan kelompok-kelompok mujahidin Mali Utara lainnya menguasai Mali pada tahun lalu, yang dipersenjatai dengan senjata yang disita dari Libya setelah jatuhnya Muammar Gaddafi.

Makanya Rusia sangat kuatir sehingga mendukung sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB untuk melakukan intervensi militer di Mali. Namun Lavrov juga mengatakan pada konferensi pers bulan lalu bahwa para mujahidin yang memerangi pasukan Prancis dan pasukan Afrika adalah pejuang yang sama yang telah dipersenjatai Barat untuk melawan Gaddafi. [rz/joy/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.