Sistem Politik Khilafah: Melahirkan Pemimpin Bersih dan Pro-Rakyat
Semarang, 10 Maret 2013. Muslimah Hizbut
Tahrir Indonesia DPD I Jawa Tengah mengadakan Forum Muslimah untuk
Peradaban dengan tema Sistem Politik Khilafah : Melahirkan Pemimpin
Bersih dan Pro-Rakyat. Acara yang diselenggarakan di Warung Makan
Singosari tersebut dihadiri sekitar 40 peserta dari kalangan pendidik
dan birokrat.
Pembicara I Ustadzah Siti sholihat, S.Pt dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Tengah, menyampaikan tema Demokrasi: Biang Pemimpin Korup dan Abai Terhadap Rakyat. Beliau yang juga calon magister Ilmu Politik, menyampaikan dengan jelas dan tegas bahwa saat ini Indonesia sudah berada pada tahap kesempurnaan demokrasi. Namun kesempurnaan demokrasi ini justru menghantarkan Indonesia menjadi negara terkorup, rakyat yang tidak sejahtera dan rentetan problem kehidupan yang tidak kunjung usai. Beliau tekankan bahwa munculnya para pemimpin yang korup dan tidak mampu menyejahterakan rakyat adalah akibat diterapkannya sistem politik demokrasi yang lahir dari akidah sekuler. Dengan semangat Ustadzah Siti Sholihat mengajak peserta untuk kembali kepada sistem politik yang berasaskan akidah Islam yaitu sistem Khilafah.
Pembicara II Ustadzah Siti Muslikhati, SIP, MIP dari LKI Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. Beliau menyampaikan tema Sistem Politik Khilafah : Melahirkan Pemimpin Bersih dan Pro-Rakyat. Dengan gaya luwes dan mimik ceria, Ustadzah Siti Muslikhati memahamkan dan meyakinkan peserta bahwa hanya sistem politik khilafah yang mampu melahirkan pemimpin bersih, menjamin kesejahteraan rakyat dan mampu memberi solusi seluruh problematika kehidupan. Beliau jelaskan bahwa kondisi ini bisa diwujudkan hanya dengan sistem politik khilafah karena input dari sistem ini adalah aturan-aturan dari Allah SWT, outputnya adalah konstitusi dan UU Islam yang mengikat seluruh rakyat, termasuk adanya mekanisme kontrol terhadap penguasa (muhasabah).
Alhamdulillah acara berjalan lancar dan penuh khidmat, dipandu oleh Ustadzah Juniar Indrastuti, Amd. Peserta nampak serius memperhatikan paparan kedua pembicara. Antusiasme peserta nampak dari respon positif dengan mengajukan beberapa pertanyaan sangat menarik kepada para pembicara.[][htipress/www.al-khilafah.org]
Pembicara I Ustadzah Siti sholihat, S.Pt dari Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Jawa Tengah, menyampaikan tema Demokrasi: Biang Pemimpin Korup dan Abai Terhadap Rakyat. Beliau yang juga calon magister Ilmu Politik, menyampaikan dengan jelas dan tegas bahwa saat ini Indonesia sudah berada pada tahap kesempurnaan demokrasi. Namun kesempurnaan demokrasi ini justru menghantarkan Indonesia menjadi negara terkorup, rakyat yang tidak sejahtera dan rentetan problem kehidupan yang tidak kunjung usai. Beliau tekankan bahwa munculnya para pemimpin yang korup dan tidak mampu menyejahterakan rakyat adalah akibat diterapkannya sistem politik demokrasi yang lahir dari akidah sekuler. Dengan semangat Ustadzah Siti Sholihat mengajak peserta untuk kembali kepada sistem politik yang berasaskan akidah Islam yaitu sistem Khilafah.
Pembicara II Ustadzah Siti Muslikhati, SIP, MIP dari LKI Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia. Beliau menyampaikan tema Sistem Politik Khilafah : Melahirkan Pemimpin Bersih dan Pro-Rakyat. Dengan gaya luwes dan mimik ceria, Ustadzah Siti Muslikhati memahamkan dan meyakinkan peserta bahwa hanya sistem politik khilafah yang mampu melahirkan pemimpin bersih, menjamin kesejahteraan rakyat dan mampu memberi solusi seluruh problematika kehidupan. Beliau jelaskan bahwa kondisi ini bisa diwujudkan hanya dengan sistem politik khilafah karena input dari sistem ini adalah aturan-aturan dari Allah SWT, outputnya adalah konstitusi dan UU Islam yang mengikat seluruh rakyat, termasuk adanya mekanisme kontrol terhadap penguasa (muhasabah).
Alhamdulillah acara berjalan lancar dan penuh khidmat, dipandu oleh Ustadzah Juniar Indrastuti, Amd. Peserta nampak serius memperhatikan paparan kedua pembicara. Antusiasme peserta nampak dari respon positif dengan mengajukan beberapa pertanyaan sangat menarik kepada para pembicara.[][htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar