Header Ads

Walikota Moskow Melarang Pembangunan Masjid Baru

Beralasan bahwa masjid yang ada lebih banyak digunakan oleh imigran dari luar, walikota Moskow memutuskan tidak akan memberikan izin lagi untuk pembangunan masjid baru di kota metropolitan tersebut.


“Ternyata Muslim yang shalat bukan warga Rusia dan mereka juga bukan penduduk Moskow. Mereka adalah pekerja migran,” ujar Sergey Sobyanin dalam sebuah wawancara dengan radio Echo Moskow yang dikutip oleh Russia Today pada Jumat kemarin (1/3/2013).

“Hanya ada 10 persen dari penduduk Moskow di antara mereka dan membangun masjid untuk semua orang hanya akan menambah beban kota,” tegasnya.

Untuk mengatasi membludaknya jamaah yang shalat khususnya shalat Jumat, dia merekomendasikan umat Islam yang ada di Moskow menggunakan stadion atau lapangan terbuka untuk menggelar shalat berjamaah.

Pejabat kota itu mengecam banyaknya jumlah pekerja migran yang ada di Moskow dengan menyebutnya sebagai ‘hal yang berbahaya’.

“Moskow sekarang terusik oleh orang-orang yang berbicara dengan bahasa yang berbeda, memiliki tata krama yang berbeda, serta memiliki perilaku agresif,” ujar Sobyanin.

Pernyataan kontroversial Sobyanin yang tidak akan memberikan izin lagi untuk pembangunan masjid baru, menuai kecaman dari Muslim Rusia.

Wakil ketua Dewan Mufti Rusia Nafigullah Ashirov mengatakan bahwa umat Islam akan mengajukan permintaan langsung kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk upaya pembangunan masjid baru di Moskow.

Sebagai catatan, penentangan terhadap pembangunan masjid bukanlah hal yang baru di Moskow. Bulan Desember tahun lalu, pemerintah berencana untuk membangun enam masjid baru di ibukota Rusia telah memicu kontroversi di negara itu. Bahkan kelompok oposisi menyerukan adanya referendum publik mengenai pembangunan masjid di Moskow.(fq/islampos/onislam)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.