Jutaan Rakyat Amerika Tergantung Kupon Makanan
Meskipun ada tanda-tanda perekonomian
Amerika Serikat mulai bangkit kembali, banyak rakyat negara maju itu
masih mengandalkan bantuan pemerintah untuk mendapatkan makanan bagi
anggota keluarganya, lapor wartawan Al-Jazeera (4/3/2013) dari Rhode Island.
Hampir 48 juta orang di Amerika Serikat saat ini mengandalkan bantuan kupon makanan dari pemerintah federal.[hidayatullah/UGT][www.al-khilafah.org]
Awal bulan selalu menjadi hari yang
paling sibuk di toko International Market di Woonshocket. Itu adalah
masa di mana penduduk setempat yang mendapatkan tunjangan Program
Bantuan Nutrisi Tambahan (SNAP), alias kupon untuk membeli makanan bagi
orang miskin, berbelanja.
Miguel Pichargo pemilik International
Market mengatakan, “Ya, bisa saya katakan 95% orang menggunakan kupon
makanan.” Toko milik Pichargo ini mengandalkan pembeli pengguna kupon
SNAP.
Setiap keluarga miskin Amerika rata-rata
menerima bantuan 252 dolar perbulan. Salah seorang penerima bantuan
itu, Jasmine Machuca, mengatakan bantuan makanan itu tidak cukup untuk
masa satu bulan. Akhir bulan bagi keluarganya, yang beranggotakan empat
orang, adalah masa yang sangat sulit.
Wanita muda yang bekerja paruh waktu ini
mengatakan, dia dan pasangannya tidak memiliki uang cukup sebab setiap
kebutuhan mereka harus dibayar dengan uang.
Kehidupan warga Woonshocket tidak mudah,
pabrik penggilingan tua yang tutup akibat terkena dampak krisis ekonomi
2008 belum juga beroperasi kembali, sementara tidak ada industri lain
yang bisa diandalkan. Di kota itu, satu dari setiap tiga orang merupakan
penerima bantuan SNAP. Jadi bisa dikatakan, bantuan SNAP merupakan
penyelamat hidup mereka.
Namun, menurut salah seorang bekas
kandidat walikota, Ken Block, yang pernah melakukan penelitian terhadap
pelaksanaan program bantuan makanan itu, baik warga maupun pemilik toko
menyalahgunakan bantuan SNAP.
“Pemerintah federal mengatakan secara
nasional beberapa milyar dolar dicuri dari program kupon makanan setiap
tahunnya. Menurut pengalaman saya puluhan tahun menggeluti program kupon
makanan ini, saya memperkirakan jumlahnya jauh lebih besar, bisa
mencapai sepuluhan milyar dolar setiap tahunnya,” kata Block.
Sedangkan Fred Sneesby dari Departemen
Pelayanan Kemanusian di Rhode Island mengatakan, sebagian besar penerima
bantuan SNAP memang berhak untuk mendapatkannya. Memangkas anggaran
kupon makanan saat ini akan sangat menyengsarakan rakyat, imbuhnya.
“Sebanyak 300 juta dolar masuk ke negara
bagian ini setiap tahunnya untuk bantuan makanan, jadi bisa anda
bayangkan bagaimana bantuan ini sangat berarti, tidak hanya bagi
keluarga, tetapi juga toko pengecer, grosir, dan lainnya,” kata Sneesby.
Di wilayah Rhode Island saja, penerima
bantuan makanan dari pemerintah federal saat ini jumlahnya lebih dari
dua kali lipat dibanding lima tahun lalu. Rhode Island merupakan negara
bagian di Amerika Serikat dengan angka pengangguran paling tinggi.
Sementara tanda-tanda perekonomian mulai membaik, orang-orang yang
memiliki pekerjaan gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup
mereka setiap bulannya. Ini merupakan gambaran dari kehidupan masyarakat
AS secara nasional.
Tidak ada komentar