Header Ads

Ketua MUI Pusat Serukan Tolak Acara Miss World Di Bogor

Puncak acara perhelatan Miss World 2013 akan digelar di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Jabar, pada 28 September 2013 mendatang. Pantia acara, RCTI dan perwakilan Miss Indonesia pada Kamis (4/4) lalu mendatangi Gubernur Jawa Barat untuk membahas acara tersebut. “Ini kan acara internasional dan puncak acara atau malam finalnya di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor. Karena di Jawa Barat tentu harus memberitahukan ke Pemprov Jabar,” kata Ahmad Heryawan.


Dukungan dari Ahmad Heryawan untuk penyelenggaran Miss World diberikan karena ajang kontes wanita cantik sedunia ini berbeda dengan kontes kecantikan lainnya yang menampilkan sesi berpakaian menggunakan bikini oleh pesertanya. “Ajang Miss World ini berbeda dengan ajang sejenis lainnya karena saat puncak acara tidak menggunakan bikini, Insya Allah lebih sopan,” katanya.

Berbeda dengan Gubernur, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional, KH. Muhyiddin Junaedi justru menolak dengan tegas ajang pamer aurat tersebut.

“Secara budaya event itu tak sesuai dan menampilkan budaya materialisme dan hedonisme warisan Yunani dan Romawi kuno. Promosi wisata tak harus mengorbankan jati diri, banyak hal yang bisa dilakukan selain itu. Sebagai negara muslim terbesar kita harus tunjukkan sikap kita ke masyarakat dunia. Gubernur harus tegas dengan sikapnya agar bumi Jawa Barat tak ternodai dengan perhelatan tersebut,” ujarnya kepada Suara Islam Online, Jum’at (5/4/2013).

“Krisis multi dimensi yang melanda dunia tak lepas dari ulah penduduknya, termasuk pemimpinnya,” tambahnya.

Selain itu beliau juga mengingatkan bahwa acara tersebut adalah permainan Yahudi sehingga kita harus waspada. “Bupati dan Gubernurnya berasal dari partai partai Islam. Aneh lambang Ka’bah memayungi event tersebut yang notabene adalah rekayasa dan permainan Yahudi. Dahulu di zaman Orba sikap pemerintah jelas dan tegas menolak event yang memamerkan aurat. Berdemokrasi bukan berarti mengorbankan nilai budaya dan menghalalkan berbagai macam cara. Jangan terapkan falsafat End Justifies Need.” katanya.

KH. Muhyiddin yang juga aktif di PP Muhammadiyah ini menghimbau umat Islam untuk bersatu menolak acara Miss World tersebut. “Umat Islam harus melakukan penolakan dan protes demi Izzah agama Allah,” serunya. (Pz/Islampos)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.