Header Ads

Menlu AS Tekan Turki Untuk Pulihkan Hubungan Dengan Israel

Sebagaimana yang dilansir situs www.france24.com (8/4), menteri Luar Negeri AS John Kerry menekan Turki untuk melanjutkan jalur hubungan normalisasi dengan Israel, saat berbicara di Istanbul hari Minggu kunjungan pertamanya ke Timur Tengah hari Minggu. Dia juga diperkirakan akan membahas masalah Suriah dan Irak.


John Kerry mendesak para pemimpin Turki hari Minggu untuk cepat memulihkan hubungan diplomatik penuh dengan Israel, dua sekutu Amerika , dan melihat stabilitas di Timur Tengah terganggun akibat perang di Suriah, gejolak politik Revolusi Arab dan potensi ancaman yang ditimbulkan oleh program nuklir Iran.

Namun, Turki menuntut agar Israel mengakhiri semua “embargo” terhadap warga Palestina pertama.

Di Istanbul pada sesi pertama perjalanan luar negerinya selama 10 hari, Kerry bertemu dengan Menlu Turki Ahmet Davutoglu yang bertujuan menyatukan kesamaan antara Turki dan Israel yang dimulai saat Presiden Barack berkunjung ke negara Yahudi itu bulan lalu .

Lalu Kerry bertemu hari Minggu dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan sebelum pergi ke Israel.

“Kami ingin melihat hubungan ini sebagai hal penting bagi stabilitas di Timur Tengah dan hal yang kritis terhadap proses perdamaian … untuk kembali ke jalur yang benar dan bekerja penuh,” kata Kerry kepada wartawan pada konferensi pers bersama dengan Davutoglu. Dia mengatakan bahwa hal ini berarti janji untuk “dipenuhinya kompensasi, duta dikembalikannya duta-duta besar dan diperbaikinya hubungan penuh.”

Kedua negara sebelumnya adalah mitra dekat, namun hubungan itu anjlok pada tahun  2010 setelah serangan Israel atas armada yang menuju Jalur Gaza. Delapan warga Turki dan seorang Turki-Amerika tewas.

Sebelum meninggalkan Israel dua pekan lalu, Obama mengatur percakapan telepon antara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Erdogan. Netanyahu meminta maaf atas insiden tersebut, dan mengatakan kompensasi diharapkan akan dimulai pada minggu ini.

Namun Davutoglu menyatakan bahwa normalisasi penuh hubungan mungkin akan memakan waktu.

“Ada pelanggaran yang telah dilakukan dan perlu ada pertanggungjawaban,” kata Davutoglu. Dia mengisyaratkan bahwa Turki akan “berhati-hati” untuk menuju pemulihan hubungan penuh, dengan kompensasi dan menuntut diakhirinya pembatasan perdagangan oleh Israel di Jalur Gaza.

“Semua embargo harus dihapuskan seterusnya,” katanya.

Memperbaiki hubungan Turki-Israel telah menjadi tujuan yang lama dicari oleh pemerintahan Obama, dan Amerika Serikat sangat ingin kemajuan yang signifikan saat Erdogan mengunjungi Gedung Putih pada pertengahan Mei. [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.