Header Ads

‘Tidak Ada Kebaikan Bagi Rakyat Suriah Dengan Masuknya Pasukan NATO’

Bagi rakyat Suriah, ada dan tidak adanya intervensi barat dalam krisis Suriah seperti yang pernah terjadi dahulu di Libya, tidak mempengaruhi semangat mereka dalam berusaha menjatuhkan rezim Suriah pimpinan Bashar Al-Assad.



Hal tersebut diungkapkan oleh Syaikh Ghayatas Abdul Baqi seorang aktivis Islam asal Suriah yang sekarang menjadi aktivis yang giat mensosialisasikan informasi tragedi Suriah kepada kaum Muslimin Indonesia.

“Dari sejak awal revolusi sering kami mendengar negara-negara barat mengatakan bahwa rezim yang berkuasa saat ini harus turun dan menyerahkan kedaulatannya untuk rakyat bahkan mereka berjanji untuk membantu menyelasaikan polemik dan konflik yang terjadi di Suriah, namun apa yang telah terjadi setelah dua tahun revolusi Suriah? Kami tidak menyaksikan sedikit pun aksi nyata mereka terhadap rakyat Suriah,” papar Syaikh Ghayats di hadapan media-media Islam Rabu sore kemarin (3/4/2013) di Arrahman Quranic Learning (AQL), Tebet, Jakarta.

Menurut Syaikh Ghayats justru saat ini negara-negara barat seperti bermain mata dengan rezim Suriah dengan sekutunya secara politik dan diplomatik. Ini terbukti Amerika seperti tutup mata dengan bantuan senjata Rusia, Cina dan Iran secara terangan-terangan terhadap rezim Suriah.

“Rakyat Suriah tidak butuh bantuan negara-negara barat, rakyat Suriah dalam aksi-aksi mereka selalu meneriakkan Ya Allah Hanya Engkau Yang Kami Miliki,” tegas Syaikh Ghayats.

Rakyat Suriah menurut Syaikh Ghayats tidak berharap adanya intervensi pasukan barat khususnya NATO di Suriah dan rakyat Suriah juga tidak percaya akan ada kebaikan bagi mereka dengan masuknya pasukan barat atau NATO ke Suriah. Masuknya pasukan barata justru hanya akan menjadi sebuah keburukan bagi rakyat Suriah, tandas Syaikh Ghayats.(fq/islampos)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.