Header Ads

CIIA: Said Aqil Banyak Terima ‘Suap’ BNPT Untuk Musuhi Umat Islam

Pandangan dan sikap Said Aqil Siradj melihat terorisme dapat memberikan legitimasi pembunuhan secara brutal yang dilakukan Densus 88 selama ini. Bahkan mengaminkan tindakan-tindakan yang melanggar pakem hukum; menculik, menyiksa, penangkapan tanpa prosedur hukum, bahkan justifikasi teroris secara serampangan. Demikian dikatakan Direktur CIIA, Harits Abu Ulya.


Langkah itu, kata Harits, diperkuat dengan adanya sindikasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama PBNU membuat MoU untuk menggelar proyek deradikalisasi.

“Pak Said terlalu banyak menerima ‘suap’ dari BNPT untuk membuat permusuhan (polarisasi) di tengah-tengah umat Islam. Melanggengkan dikotomi Islam moderat-radikal, liberal-fundamental, dan ini sama saja dia menari diatas gendang BNPT,” paparnya kepada Islampos.com, Kamis (16/5/2013).

Harits menyangkan kenapa Said Aqil Sirad tidak utuh melihat isu ‘terorisme’. Sebab sebenarnya drama kontra terorisme di Indonesia adalah derivat turunan dari proyek global USA ‘global war on terrorism’.

“Dan konteks politik global ini tidak bisa diabaikan begitu saja.Tapi sikapnya apriori menebar stempel ‘khawarij’ dan ‘teroris’ kepada individus dan kelompok tertentu,” paparnya.

Dengan ucapan Said, sambung Harits maka BNPT merasa mendapat angin dan stempel atas perbuatan dan tindakan makarnya terhadap Islam dan sebagian umatnya atas nama perang melawan ‘terorisme’ dimana definisi ‘terorisme’ sendiri ‘no global concensus’ yang membuat BNPT seenaknya mendefinisikan dan melabelkan kepada seseorang atau kelompok. (Pz/Islampos) [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.