Inilah Daftar Pangan yang Masih Diimpor RI, Mulai Garam Hingga Bawang
Impor bahan pokok atau pangan masih dilakukan oleh Indonesia. Beberapa komoditas yang harusnya bisa diproduksi di dalam negeri masih diimpor. Alasannya karena kebutuhan dalam negeri yang tinggi.
Beberapa komoditas yang diimpor itu di antaranya adalah bawang merah, minyak goreng, garam, hingga beras. Untuk beras saja, selama Juni 2013 nilai impornya mencapai 30 ribu ton atau US$ 12,7 juta. Selama Januari-Juni 2013, impor berastercatat sebesar 239 ribu ton atau US$ 124,4 juta.
Berikut adalah sembako impor berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikfinance, Selasa (6/8/2013).
Impor beras terbesar adalah dari Vietnam dengan volume 5.469 ton atau US$ 2,7 juta. Kemudian Thailand yang sebesar 892 ton atau US$ 507 ribu. Pakistan tercatat sebesar 9.508 ton atau US$ 3,7 juta.
Selain itu ada juga impor beras dari India yang nilainya mencapai 9.078 ton atau US$ 3,7 juta, dan Myanmar yang sebesar 5.375 ton atau US$ 1,8 juta.
India adalah pemasok terbesar dengan 143 ribu ton atau US$ 42 juta. Selanjutnya adalah Argentina yang diimpor sebesar 33 ribu ton atau US$ 10,4 juta.
Kemudian ada juga impor jagung dari Brasil 4.500 ton atau US$ 1,3 juta, dan Amerika Serikat dengan volume 201 ton atau US$ 226 ribu.
Impor kedelai pada bulan Juni adalah sebesar 140 ribu ton atau US$ 83,7 juta. Akumulasi enam bulan (Januari-Juni 2013) adalah 826 ribu ton atau 509,5 juta.
Impor komoditas ini bulan Juni sebesar 460 ribu ton atau US$ 170,7 juta. Sementara selama Januari-Juni impor tercatat 3,24 juta ton atau US$ 1,22 miliar.
Tepung terigu impor masuk 6.687 ton atau senilai US$ 2,7 juta selama Juni 2013. Secara kumulatif, volume impor komoditas ini mencapai 82.501 ton atau US$ 36,9 juta.
Pada Juni 2013, impor garam dilaporkan mencapai 112 ribu ton atau US$ 5,6 juta. Selama enam bulan (Januari-Juni 2013) impor tercatat 923 ribu ton atau senilai US$ 43,1 juta.
Impor minyak goreng (migor) pada Juni 2013 adalah sebesar 1.862 ton atau US$ 2,6 juta. Secara kumulatif Januari-Juni 2013, impor minyak goreng mencapai 35 ribu ton atau US$ 33,07 juta.
Impor susu pada Juni 2013 mencapai 22 ribu ton atau US$ 85,3 juta. Akumulasi dalam enam bulan, impor tercatat 103 ribu ton atau US$ 379,3 juta.
Selama bulan Juni impor bawang merah tercatat sebesar 14 ribu ton atau senilai US$ 5,6 juta. Sementara selama Januari-Juni 2013 total impor adalah sebesar 63 ribu ton atau US$ 28,5 juta.
Beberapa komoditas yang diimpor itu di antaranya adalah bawang merah, minyak goreng, garam, hingga beras. Untuk beras saja, selama Juni 2013 nilai impornya mencapai 30 ribu ton atau US$ 12,7 juta. Selama Januari-Juni 2013, impor berastercatat sebesar 239 ribu ton atau US$ 124,4 juta.
Berikut adalah sembako impor berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip detikfinance, Selasa (6/8/2013).
1. Beras
Beras impor masuk selama Juni sebesar 30 ribu ton atau US$ 12,7 juta. Selama Januari-Juni, impor tercatat sebesar 239 ribu ton atau US$ 124,4 juta.Impor beras terbesar adalah dari Vietnam dengan volume 5.469 ton atau US$ 2,7 juta. Kemudian Thailand yang sebesar 892 ton atau US$ 507 ribu. Pakistan tercatat sebesar 9.508 ton atau US$ 3,7 juta.
Selain itu ada juga impor beras dari India yang nilainya mencapai 9.078 ton atau US$ 3,7 juta, dan Myanmar yang sebesar 5.375 ton atau US$ 1,8 juta.
2. Jagung
Jagung impor masuk ke Indonesia selama Juni adalah sebesar 181 ribu ton atau US$ 54,1 juta. Akumulasi dalam enam bulan (Januari-Juni 2013) tercatat 1,3 juta ton atau US$ 393 juta.India adalah pemasok terbesar dengan 143 ribu ton atau US$ 42 juta. Selanjutnya adalah Argentina yang diimpor sebesar 33 ribu ton atau US$ 10,4 juta.
Kemudian ada juga impor jagung dari Brasil 4.500 ton atau US$ 1,3 juta, dan Amerika Serikat dengan volume 201 ton atau US$ 226 ribu.
Tidak ada komentar