Header Ads

Amerika Musuh Utama Islam dan Kaum Muslim

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry menegaskan—selama percakapan yang berlangsung pada hari Selasa siang (18/2) di Guest House di Cartago (Tunisia) dengan Presiden pemerintah transisi Mehdi Jomaa—bahwa negaranya bertekad untuk terus mendukung Tunisia selama masa transisi ini , dan juga mendukung upaya Tunisia dalam memerangi terorisme.


*** *** ***

Penegasan Kerry untuk mendukung Tunisia selama periode transisi ini merupakan bukti nyata bahwa situasi politik di negara itu berada pada jalur yang salah dan dalam arah yang berlawanan bagi sebuah negara yang telah dihujani percikan revolusi umat, dan bagi negara yang memilih untuk menyelamatkan diri dari cengkraman kolonialisme, juga dari eksploitasi negara-negara kafir Barat.

Bahwa penegasan dukungannya terhadap Tunisia di bidang kontra-terorisme adalah menjelaskan maksud dari Amerika Serikat untuk mengeksploitasi apa yang terjadi di Tunisia dalam beberapa hari terakhir, guna menjalankan rekomendasinya dalam perang melawan Islam politik dan partai-partai yang berusaha untuk menerapkan hukum Islam dan melanjutkan cara hidup Islam. Jadi, bagaimana bagi negara yang menciptakan terorisme, yang telah meneror rakyat Afghanistan dan Irak, juga sekarang meneror rakyat Suriah dengan mendukung tiran Bashar agar membantai anak-anak, perempuan dan orang tua, sehingga bagaimana sebuah negara seperti Amerika akan menolong dalam memerangi terorisme, sementara ia sendiri gembong teroris!

Seharusnya Presiden pemerintah transisi dan para pejabat tinggi negara lainnya menyadari bahwa memperlakukan Amerika dengan model seperti ini, yakni dengan mengundang para pejabat tinggi dan para delegasinya, serta membiarkan mereka mengintervensi urusan dalam negerinya, juga memperlakukannya dengan ramah, maka itulah cara yang tidak dapat diterima dan ditolak oleh rakyat Tunisia.

Amerika yang tangannya masih berlumuran darah kaum Muslim; Amerika yang telah melecehkan dan menyiksa kaum Muslim di penjara Abu Ghraib dan penjara lainnya; Amerika yang sedang berusaha untuk mencegah kembalinya Khilafah Islam di Syam dengan konspirasinya yang mendorong saudara-saudaranya sesama negara kafir agar melakukan kejahatan terhadap kaum Muslim, seperti Rusia untuk memainkan peran dalam mendistorsi revolusi Syam, dan yang masih segar dalam ingatan kita adalah konferensi pengkhianatan Jenewa 2; Amerika yang telah dan masih menjarah kekayaan kita di Teluk, dan negeri-negeri kaum Muslim lainnya; Amerika yang mendukung pembantaian terhadap kaum Muslim di Mesir dan memenjarakannya, sementara yang penting bagi Amerika adalah menjaga stabilitas kepentingannya. Jadi, negara bangsat seperti ini tidak sepantasnya diperlakukan dengan ramah, apalagi dijadikan sebagai teman dekat. [Usamah Al Majiri – Tunisia] [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.