Header Ads

Sebenarnya Negara Bisa Jamin Kesehatan Gratis tanpa Pungut Premi, Asalkan…

Menurut aktivis Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Magelang Yogie W Abarri pemberian jaminan kesehatan gratis oleh negara tanpa pungut premi seperti JKN sangat memungkinkan. “Caranya ya tegakkan syariah Islam secara total dalam naungan Khilafah,” tegasnya dalam Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Magelang, Ahad (9/3) di Aula Balai Rehabilitasi Kumuda Putra-Putri, Magelang, Jawa Tengah.


Dalam ajaran Islam, ungkap Yogie, sumber daya alam (SDA) yang melimpah tersebut merupakan kepemilikan umum yang wajib dikelola negara —tidak boleh diprivatisasi, dikelola swasta/asing— hasilnya dikembalikan lagi kepada rakyat berupa jaminan kesehatan, pendidikan dan keamanan.

Ia pun mencontohkan bila hukum Islam diterapkan saat ini. “Hanya dengan pemasukan dari SDA saja, saat ini di Indonesia akan menghasilkan ± Rp 20.000 triliun /tahun, jumlah yang sangat besar dibanding dengan APBN Indonesia 2013 yang hanya Rp 1.683 triliun,” ungkapnya.

Menurut Yogie, uang sebesar itu murni dari SDA, bukan dari pajak atau pun utang seperti yang menjadi pemasukan utama APBN selama ini.

Oleh karena itu, simpulnya, tidak ada cara lain untuk membebaskan rakyat dari system kapitalisme yang terbukti menyengsarakan ini, kecuali dengan menerapkan sistem syariah di bawah  naungan Khilafah Islamiyyah.

Dalam talkshow yang dihadiri seratus peserta, hadir dua pembicara lainnya yaitu:  Ardian Djaja (Staf Unit Kepesertaan BPJS Magelang) dan Agus Siswanto (Dosen Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto).[]Arif Widodo/Joy [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.