Header Ads

Kisah Pilu Warga Garut Pemakai Jamkesmas

Tatapannya kosong. Air matanya mungkin sudah mengering. Tubuhnya tampak hanya tulang terbungkus kulit. Dialah Enur (53), warga Kampung Pasawahan Kulon, RT 05/05 Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.



Enur didiagnosa terserang Tumor Claring tepat di bagian leher sejak setahun lalu. Kondisinya kini hanya bisa tergolek lemas di pembaringannya.

Idat Rohidat, yang tak lain istrinya menuturkan, suaminya itu sempat dibawa ke RSU dr Slamet Garut untuk diperiksa. Namun menurutnya, pihak rumah sakit tidak merawatnya secara serius.

“Karena saya pake Jamkesmas, pihak RSU malah menyruh saya untuk memeriksakan suami saya ke RSHS Bandung,” ungkapnya, lirih, dihadapan para wartawan, Minggu 23 Maret 2014 yang lalu.

Ibu dari empat orang anak ini juga menambahkan, suaminya pernah pula dibawa berobat ke RSHS Bandung dan sempat ditangani beberapa hari di Bandung.

“Walau pakai Jamkesmas, saya harus tetap membeli obat yang mahal. Dan menurut dokter, suami saya menderita Tumor Claring,” ucapnya, seraya menyeka air matanya.

Karena tak memiliki biaya untuk membeli obat, akhirnya dengan terpaksa suaminya kembali dibawa pulang. “Sekarang sudah 4 bulan, suami saya hanya bisa terbaring. Jangankan untuk membeli obat, untuk makan saja kadang ada kadang tiada. Karena saya kerja serabutan,” tuturnya, kembali terisak.

Idat mengisahkankan, sebelum terserang sakit, suaminya merupakan tulang punggung keluarganya satu-satunya dengan matapencaharian sebagai buruh nelayan. Ia berharap kepada Bupati Garut, Rudy Gunawan dan pemerintah agar memberikan bantuannya.

“Saya hanya ingin suami saya dioprasi. Mudah-mudahan bisa sembuh. Katanya pada wakil bupati yang juga seorang dokter. Mungkin beliau bisa menolong suami saya,” ungkapnya, seraya menatap dalam-dalam suaminya yang tengah terbaring lemah. [liputan6/htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.