Header Ads

Bukti Pengkhianatan Penguasa Negeri Muslim, AS Tandatangani Kesepakatan Penjualan Senjata ke Qatar Senilai 11 Miliar Dolar

Bukti Pengkhianatan Penguasa Negeri Muslim, AS Tandatangani Kesepakatan Penjualan Senjata ke Qatar Senilai 11 Miliar Dolar
Reuters, pada hari Senin (14/7) Amerika Serikat menandatangani perjanjian dengan Qatar untuk menjual helikopter tempur Apache dan sistem pertahanan udara Patriot dan Javelin senilai 11 miliar dolar.



Laksamana John Kirby, juru bicara Pentagon mengatakan: “Upacara penandatanganan hari ini menegaskan kemitraan yang kuat antara Amerika Serikat dan Qatar di bidang pertahanan dan keamanan. Bahkan ini akan membantu untuk meningkatkan kerja sama bilateral kami dalam berbagai operasi militer.”

Perjanjian ini ditandatangani di Pentagon oleh Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel dan Menteri Pertahanan Qatar Hamad bin Ali al-Attiyah.

Ini adalah kesepakatan militer terbesar yang dibuat oleh Amerika Serikat sepanjang tahun ini, seperti yang dilansir oleh berbagai laporan media.

Bahkan Hagel telah mengunjungi Qatar pada bulan Desember ketika ia dan Attiyah menandatangani kesepakatan kerjasama militer selama 10 tahun yang mengatur kerjasama antara angkatan bersenjata kedua negara, dan melanjutkan penempatan pasukan AS di kawasan Timur Tengah, termasuk di pusat operasi udara bersama di pangkalan udara al-Adid.

*** *** ***

Perjanjian yang diselimuti tanda tanya ini tidak berbeda dengan perjanjian-perjanjian lainnya yang dibuat antara pemimpin negara-negara kafir, Amerika dan negeri-negeri rapuh tak berdaya di kawasan Teluk Arab, seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Semuanya adalah buah dari eksploitasi dan promosi kebijakan intimidasi melalui hantu Iran untuk memuluskan ambisi Amerika Serikat dan negara-negara imperialis lainnya dalam penjualan senjata guna mendukung dua hal terkait roda industri militer Barat yang tengah sekarat karena situasi ekonomi di Barat secara umum, yaitu: pertama, berkontribusi untuk menyelamatkan industri-industri itu dari kebangkrutan atau kerugian berat, dan kedua mewujudkan ketergantungan dan jatuh ke dalam pelukan Barat, serta mengandalkan Barat dalam setiap hal, bahkan dalam rincian penggunaan senjata-senjata itu, serta pemeliharaan dan suku cadangnya. Ini bahayanya jika senjata-senjata ini semuanya tergantung pada Barat.

Dalam hal ini, yang begitu memalukan adalah, bahwa kesepakatan militer terbesar yang dibuat oleh Amerika Serikat tahun ini, adalah kesepakatan Qatar Amerika ini. Bahkan ini merupakan bukti pengkhianatan telanjang, dan posisi rezim Qatar sebagai boneka negara-negara kafir Barat, serta berjalan di belakang koboi Amerika Serikat dengan harapan dapat mengurangi tekanan yang diberikan oleh Amerika Serikat pada rezim ini, dan dari upaya mengisolasinya setelah dibesarkan oleh politik Inggris, dengan menjadi alat media dan keuangannya di kawasan Timur Tengah untuk membingungkan kepentingan Amerika, khususnya membingungkan para penguasa Mesir dari militer aktif sebelum dan sesudah Mursi.

Dalam konteks ini yang perlu dicatat adalah peran kotor yang dimainkan oleh Qatar dalam revolusi Musim Semi Arab, dan upaya membeli utang dan dukungan penting terhadap beberapa kalangan tokoh partai dan militer, dalam rangka untuk membendungnya dan kemudian merekrutnya melalui politik uang yang kotor, agar meninggalkan indentitas Islamnya seperti di Suriah, atau konsisten dengan legitimasi sipilnya seperti di Mesir. Kami tidak melupakan perannya dalam revolusi Libya, dan jatuhnya pada pelukan NATO untuk menggantikan rezim thaghut dengan thaghut yang lain, atau perannya dalam memasarkan inisiatif Teluk di Yaman, yang menjamin transisi kekuasaan secara damai dari presiden kepada wakilnya, sehingga masalahnya menjadi semakin kacau.

Sesungguhnya peran Qatar difokuskan pada dua hal, yang uang dan media, yakni membeli utang dan penyesatan melalui saluran medianya. Inilah peran keji dan kotor yang disponsori oleh pimpinan politik di Downing Street No. 10, sejak berdirinya emirat ini hingga sekarang. Tentu semua itu tidak akan pernah terjadi, sekiranya tidak ada pengkhianatan yang dilakukan para penguasa Qatar dan terpisahnya mereka dari rakyatnya, bahkan mereka yang melakukan penjarahan terhadap rakyat dan kekayaannya, lalu dimanfaatkan untuk melayani Barat dan kepentingannya di kawasan Timur Tengah.

Sudah saatnya untuk melenyapkan republik pisang ini, dan mengembalikan kekayaan pada pemiliknya, agar kekayaan itu menjadi senjata (kekuatan) umat, bukan menjadikannya bencana bagi mereka. [Abu Basil]

Sumber: hizb-ut-tahrir.info, 18/7/2014.[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.