150 Peserta Hadiri KIN 2 MHTI DPD II Bima
Bima, 14 Desember 2014. Ibu adalah tiang negara, karena ibu sebagai pencetak generasi bangsa. Jika ibu mampu mencetak generasi berkualitas cemerlang, maka akan membawa bangsa kepada kejayaan. Ironisnya, jika kita lihat generasi yang dihasilkan saat ini adalah generasi berkualitas rendah. Kemiskinan yang terjadi secara sistemik memaksa perempuan meninggalkan anak-anaknya untuk bekerja. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dipandang muncul karena kedudukan ekonomi wanita lebih rendah dalam keluarga, mendorong para ibu untuk menyejajarkan kedudukan ekonominya dengan berlomba menghasilkan materi.
Kepemimpinan dalam rumah tangga pun dipermasalahkan, wanita yang berusaha taat kepada suaminya dianggap sebagai korban dari budaya patriarki yang harus dihapuskan. Berbagai persoalan keluarga ini akhirnya menempatkan anak sebagai korban. Semua hal tersebut bukannya mendapatkan solusi yang tepat dari negara, tetapi negara menambah parah keadaan dengan mengeluarkan keputusan-keputusan yang tidak pro rakyat, misalnya saja kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, bahkan MEA 2015.
Untuk itu MHTI DPD II Bima ikut mengadakan Kongres Ibu Nusantara yang merupakan agenda yang diselenggarakan secara serentak seluruh indonesia, yang diadakan di Aula SMKN 2 Kota Bima. Acara ini dihadiri lebih kurang 150 peserta dari kalangan ibu-ibu PKK, MT, Mubalighah, Praktisi Pendidikan dan Kesehatan, dan berbagai kalangan ibu-ibu sekota dan kabupaten Bima. Dengan mengikuti kongres Ibu Nusantara diharapkan ibu-ibu memiliki pemahaman bahwa derita ibu dan anak karena matinya fungsi negara dalam rezim neoliberal. Acara berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, antusias peserta sangat terlihat pada banyaknya pertanyaan melalui SMS. Dan beberapa pertanyaan tersebut dibahas tuntas oleh ke tiga pemateri. [htipress/www.al-khilafah.org]
Kepemimpinan dalam rumah tangga pun dipermasalahkan, wanita yang berusaha taat kepada suaminya dianggap sebagai korban dari budaya patriarki yang harus dihapuskan. Berbagai persoalan keluarga ini akhirnya menempatkan anak sebagai korban. Semua hal tersebut bukannya mendapatkan solusi yang tepat dari negara, tetapi negara menambah parah keadaan dengan mengeluarkan keputusan-keputusan yang tidak pro rakyat, misalnya saja kenaikan harga BBM, tarif dasar listrik, bahkan MEA 2015.
Untuk itu MHTI DPD II Bima ikut mengadakan Kongres Ibu Nusantara yang merupakan agenda yang diselenggarakan secara serentak seluruh indonesia, yang diadakan di Aula SMKN 2 Kota Bima. Acara ini dihadiri lebih kurang 150 peserta dari kalangan ibu-ibu PKK, MT, Mubalighah, Praktisi Pendidikan dan Kesehatan, dan berbagai kalangan ibu-ibu sekota dan kabupaten Bima. Dengan mengikuti kongres Ibu Nusantara diharapkan ibu-ibu memiliki pemahaman bahwa derita ibu dan anak karena matinya fungsi negara dalam rezim neoliberal. Acara berlangsung sesuai dengan yang diharapkan, antusias peserta sangat terlihat pada banyaknya pertanyaan melalui SMS. Dan beberapa pertanyaan tersebut dibahas tuntas oleh ke tiga pemateri. [htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar