Header Ads

Matinya Fungsi Negara dalam Rezim Neolib: Sumber Penderitaan Ibu dan Anak

Nomor: 71/PN/12/14
 Jakarta, 14Desember 2014/21 Safar 1436 H

PERNYATAAN MUSLIMAH HIZBUT TAHRIR INDONESIA

“Matinya Fungsi Negara dalam Rezim Neolib: Sumber Penderitaan Ibu dan Anak“

Pemerintah negeri ini semakin menegaskan jati dirinya sebagai rezim neo-liberal. Kebijakan utamanya di bidang politik dan ekonomi berorientasi mengurangi peran negara demi mewujudkan pasar bebas dan perdagangan bebas. Kebijakan ini nyata-nyata mengkhianati rakyat karena berpihak pada kepentingan kaum kapitalis dan merugikan mayoritas rakyat. Watak neolib pada pemerintahan negeri ini juga nampak dari keyakinannya bahwa pemberian subsidi untuk pelayanan sosial seperti anggaran pendidikan, kesehatan, dan jaminan sosial lainnya adalah sumber kebangkrutan negara dan karenanya harus dipangkas, bahkan dihapuskan. Demikian pula aset strategis negara yang menguasai hajat hidup publik dikuasakan pada swasta melalui skema privatisasi. Pemerintah telah kehilangan nurani atas kesengsaraan rakyat dengan menaikkan harga BBM, memaksakan asuransi kesehatan berlabel BPJS dan membiarkan rakyat berjuang meraih kesejahteraannya sebagai tanggung jawab individual. Pemerintah bahkan telah kehilangan fungsi negara sebagai pengayom, pelindung dan aktor utama dalam pembangunan mewujudkan kesejahteraan!.



Kaum ibu dan anak-anak generasi harus menanggung akibatnya. Kemiskinan massal dan beragam kesulitan memenuhi hajat hidup menghambat ibu menunaikan fungsinya. Rezim neolib juga memaksa kaum ibu bekerja untuk meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan bangsanya. Sedangkan perhatian negara pada fungsi ibu sebagai pendidik generasi dicukupkan pada seremoni peringatan hari ibu belaka, atau kebijakan setengah hati untuk menyelenggarakan tempat penitipan anak ‘day care’ dan mewacakan pengurangan jam kerja ibu. Karenanya, berbagai masalah keluarga seperti keretakan rumah tangga, kerusakan moral generasi dan lain sebagainya, terus bergulir tanpa henti.

Sungguh ironis! Meski memiliki SDA dan SDM besar dan potensi geopolitik yang strategis bangsa ini sedang menuju jurang kehancuran bila tetap mempertahankan rezim neolib dan sistem demokrasi.

Untuk mengakhiri derita ibu dan anak akibat berkuasanya rezim neolib dan untuk mewujudkan kehidupan sejahtera dalam naungan rahmat ilahi, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:


  1. Negara demokrasi dan rezim neolib yang berorientasi pasar bebas telah menghasilkan penderitaan termasuk bagi kaum ibu dan anak, juga bertentangan dengan Islam. Karenanya harus segera digantikan dengan negara khilafah yang akan menghadirkan pemerintahan amanah yang berfungsi sebagai raa’in (penanggung jawab penuh) atas pemenuhan hajat hidup rakyat dan sebagai junnah (pelindung) rakyat dari beragam ancaman.
  2. Hendaknya semua pihak berkomitmen untuk memperbaiki kondisi diri & keluarga tanpa meninggalkan upaya sungguh-sungguh untuk terlibat dalam menyelesaikan persoalan bangsa melalui upaya perjuangan menegakkan khilafah Islamiyah.

2. Sistem Islam dan penerapan Khilafah Islamiah sepanjang 13 abad tidak hanya terbukti mewujudkan kesejahteraan bagi setiap individu rakyat dan menjamin terlaksananya peran ibu secara optimal, namun juga mampu menghasilkan negara yang mandiri dan memimpin peradaban global.

Guna membangun kesadaran umum terhadap akar persoalan dan solusi atas penderitaan yang dialami kaum ibu dan generasi bangsa ini, Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyelenggarakan Kongres Ibu Nusantara (KIN) 2di 50 kota di seluruh Indonesiapada rentang tanggal 14, 19, 20 dan 21Desember 2014. Kongres ini akan mengumpulkan kurang lebih 30 ribu kaum ibu dari kalangan Majelis Ta’lim, Aktifis LSM/Ormas/Orpolburuh, TKW/keluarga TKW, penggerak PKK/Posyandu/Dasawisma, tokoh perempuan dan kalangan terkait lainnya. Ratusan pakar, intelektual dan tokoh-tokoh perempuan pesantren telah mendukung dan terlibat dalam penyelenggaraan agenda ini.

Pembahasan dalam kongres kemudian diharapkan dapat meningkatkan semangat juang para ibu untuk bersama-sama menuntaskan problem kronis bangsa ini dengan mengganti rezim neolib dan sistem demokrasi yang menjadi sumber masalah dan menggantinya dengan sistem Islam dan Khilafah Islamiyah yang mampu mewujudkan kesejahteraan, kemajuan dan pemberdayaan yang hakiki. Sebagaimana firman Allah swt:

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri tersebut beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Qs. Al-A’raf: 96)


Juru Bicara Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Iffah Ainur Rochmah
HP : +628111131924

Email: iffahrochmah@gmail.com

[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.