Header Ads

Tanpa Melenyapkan Entitas Penjajah Yahudi, Dukungan Kemerdekaan Palestina Omong Kosong !

Pernyataan Jokowi yang mendukung kemerdekaan Palestina, menurut anggota Maktab I’lami DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Farid Wadjdi, hanyalah pencitraan menjelang Konferensi Asia Afrika (KAA) , untuk menunjukkan seakan-akan Jokowi menantang penjajahan. “Dukungan kemerdekaan Palestina, retorika kosong Jokowi!”  ujarnya kepada mediaumat.com, Jum’at (24/4) melalui surat elektronik.



Menurutnya, hal yang sama dilakukan Presiden SBY sebelumnya dan juga oleh penguasa-penguasa negeri Islam untuk mendapatkan simpati dari umat. Terbukti  ketika Ghaza diserang tidak ada satupun penguasa negeri-negeri Islam yang mengirimkan pasukan perangnya untuk menghentikan pembantaian yang dilakukan Zionis Yahudi tersebut.

“Pengakuan kemerdekaan Palestina juga omong kosong, kalau masih membiarkan penjajah Zionis di bumi Palestina. Sebab keberadaan penjajah Yahudi inilah yang menjadi pengkal penyebab krisis dan malapetakan di Palestina,” bebernya.

Ia juga menyatakan kalau kemerdekaan Palestina yang dimaksud juga berarti mengakui keberadaan penjajah Yahudi merupakan implementasi kebijakan Amerika di Palestina yang disebut two states solution , yaitu berdirinya dua negara di Palestina, hal ini berarti pengakuaan terhadap penjajahan Yahudi.

Karena itu, lanjut Farid, persoalan Palestina akan selesai kalau penjajah Yahudi dilenyapkan dari bumi Palestina. Hal itu tidak akan bisa ditempuh lewat jalan diplomasi ala Barat, lewat PBB, atau negara-negara Barat lainnya. Karena solusi mereka tetap dalam kerangka mempertahankan keberadaan penjajah Yahudi.

“ Karena itulah dibutuhkan tindakan kongkrit yaitu perang jihad fi sabilillah , inilah jalan satu-satunya untuk melenyapkan Yahudi!” tegasnya.

Tapi, jelasnya, hal ini tidak cukup hanya menyandarkan kepada HAMAS yang telah menunjukkan keberanian dan kepahlawanan luar biasa mempertahankan Palestina. Jihad fi Sabilillah ini harus dilakukan dengan mengirim pasukan perang dari tentara-tentara regular dunia Islam dari Mesir, Saudi, Turki, Pakistan, Indonesia dan lain-lain.

“Di sinilah letak pentingnya umat Islam memiliki Khilafah yang akan menyatukan dan memobilisai tentara-tentara di negeri Islam membebaskan Palestina. Melenyapkan kebaradan penjajah Yahudi di bumi Palestina,” pungkasnya.

Dalam pembukaan KAA Jokowi menyatakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina. “Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dalam penjajahan. Saatnya sekarang harus diakhiri. Oleh sebab itu,setelah ini akan ada pertemuan tindaklanjut untuk Palestina,” tegas presiden di Kakatua Room, Gedung JCC‎ Senayan, Jakarta, Selasa (21/4). (mediaumat.com, 24/4/2015)[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.