MTU Solo Ungkap Ada Upaya Penjungkirbalikan Makna Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Ketua Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Solo KH Ahmad Fadholi mengungkapkan ada pihak-pihak tertentu yang berupaya penjungkirbalikan makna Islam Rahmatan Lil ‘Alamin.
“Hari ini Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dijungkir balikan sebagai pembenaran bagi orang-orang yang justru kian mengkaburkan makna Islam yang sesungguhnya, dan dijadikan pembenaran atas tindakan yang bertentangan dengan Islam,” ungkapnya di hadapan sekitar 400 peserta Muktamar Tokoh Umat (MTU) Solo: Syariah dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Ahad (1/5) di Syariah Hotel in Solo.
Tindakan dimaksud adalah Islam hanya dijadikan simbol dan syariah hanya diterapkan dalam bidang ritual saja sedangkan dalam bidang lainnya menggunakan aturan buatan manusia.
“Kerahmatan Islam tidak akan terwujud jika Islam hanya diambil sebagai simbol, slogan, asesoris dan pelengkap penderita yang lain. Kerahmatan Islam tidak akan ada jika Islam hanya diambil ajaran spiritual dan ritualnya saja, sementara ajaran politiknya ditinggalkan. Pada saat yang sama, paham politiknya diambil dari kapitalisme maupun sosialisme, yang nota bene bertentangan dengan Islam,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri banyak tokoh umat se- Soloraya, salah satunya adalah Ketua MUI Surakarta Prof. Zainal Arifin. Yang dalam kesempatan kali ini sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Serta mendukung apa yang diperjuangkan olah Hizbut Tahrir Indonesia untuk meneggakkan Khilafah agar menerapkan syariat Islam sehingga mampu memberikan solusi dari berbagai macam problematika yang mendera Indonesia.[]MI Solo/Bambang Pranoto Bayu Aji/Joy [htipress/www.al-khilafah.org]
“Hari ini Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dijungkir balikan sebagai pembenaran bagi orang-orang yang justru kian mengkaburkan makna Islam yang sesungguhnya, dan dijadikan pembenaran atas tindakan yang bertentangan dengan Islam,” ungkapnya di hadapan sekitar 400 peserta Muktamar Tokoh Umat (MTU) Solo: Syariah dan Khilafah Mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin, Ahad (1/5) di Syariah Hotel in Solo.
Tindakan dimaksud adalah Islam hanya dijadikan simbol dan syariah hanya diterapkan dalam bidang ritual saja sedangkan dalam bidang lainnya menggunakan aturan buatan manusia.
“Kerahmatan Islam tidak akan terwujud jika Islam hanya diambil sebagai simbol, slogan, asesoris dan pelengkap penderita yang lain. Kerahmatan Islam tidak akan ada jika Islam hanya diambil ajaran spiritual dan ritualnya saja, sementara ajaran politiknya ditinggalkan. Pada saat yang sama, paham politiknya diambil dari kapitalisme maupun sosialisme, yang nota bene bertentangan dengan Islam,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri banyak tokoh umat se- Soloraya, salah satunya adalah Ketua MUI Surakarta Prof. Zainal Arifin. Yang dalam kesempatan kali ini sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Serta mendukung apa yang diperjuangkan olah Hizbut Tahrir Indonesia untuk meneggakkan Khilafah agar menerapkan syariat Islam sehingga mampu memberikan solusi dari berbagai macam problematika yang mendera Indonesia.[]MI Solo/Bambang Pranoto Bayu Aji/Joy [htipress/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar