Header Ads

Banser Jakarta Tegaskan Tak Ikut Campur Perkara Ricuh FPI-AKKBB, Jadi Siapa?

Syabab.Com - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) DKI Jakarta menegaskan, pihaknya tak ikut campur perkara ricuh antara massa Front Pembela Islam (FPI) dengan para aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB). Waspada ada upaya adu domba antar komponen umat Islam. Siapa aktor di balik itu semua?
Kepala Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser DKI Jakarta, Avianto Muhtadi, mengatakan, isu bahwa Banser terlibat dalam bentrok massa FPI dan aktivis AKKBB di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Kamis (25/9) kemarin, merupakan fitnah tak berdasar.

“Terutama terkait isu bentrok FPI-Banser, kami Satkorwil Banser DKI Jakarta menyatakan tidak pernah menginstruksikan jajarannya untuk terlibat dalam kasus tersebut,” jelas Avianto dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (26/9).

Avianto sangat menyesalkan tindakan yang dinilainya sebagai bentuk penghasutan terhadap pemakaian kaos bergambar Banser pada kejadian tersebut. Ia pun meminta kepada aparat penegak hukum agar segera bertindak tegas pada para pelakunya.

Ada Upaya Pecah Belah

Ricuh pada sidang kasus tragedi Monas 1 Juni 2008 dengan terdakwa Ketua FPI Rizieq Shihab itu, tak ada hubungannya dengan Banser. Namun, Rizieq menyebutkan bahwa anggotanya menemukan kaos bertuliskan Banser. Menurutnya, kaos yang dikenakan orang-orang itu, dia sebut 'preman'. Padahal, katanya, Banser adalah benteng ulama, bukan preman.

Selain itu, usai kejadian tersebut, ditemukan pula sebuah tas yang di dalamnya terdapat majalah Kontras. "Anda tahu, kan, ini siapa di baliknya," kata Rizieq dalam jumpa pers di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Gadjah Mada, kemarin.

Ada pula buku dengan sampul bergambar Gus Dur (Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa, KH Abdurrahman Wahid). "Dan, Anda tahu lagi di dalamnya kita temukan ada 33 nama-nama ‘preman’ yang didatangkan hari ini," tambahnya.

Rizieq meminta masyarakat memperhatikan tulisan Gus Nuril di bawah tulisan Banser. Ia mempersilakan agar khalayak mengecek apakah mereka benar-benar di bawah komando Gus Nuril (mantan Panglima Pasukan Berani Mati).

Semua bukti tersebut diperlihatkan oleh Habib Ali pada saat wawancara di tvOne, Kamis malam (25/09/08). Dalam acara tersebut dihadirkan pula Guntur Romli di studio yang berbeda. Aktivis AKKBB tersebut mengiyakan temannya menggunakan kaos Banser.

"Tetapi yang terjadi Banser diserang oleh Front Pembela Islam, dan kami mendapatkan dukungan dari Banser dan Garda Bangsa," bela Guntur dalam sebuah wawancara di tvOne, semalam.

Sempat Diragukan

Sejak awal, Munarman meragukan kredibilitas Guntur, saat menulis bahwa Umar bin Khathab pernah melakukan anal seks [baca: Sebut Sahabat Umar ra Pelaku Anal Seks, Munarman Ragukan Kredibilitas Guntur Romli ]. Namun, Guntur berkilah bahwa Guntur tidak mengakui soal tulisannya tersebut. Ia beralasan apa yang dia tulis tidak persis seperti itu. Sementara setelah mendapatkan izin majelis hakim, Munarman menunjukkan berkas tulisan-tulisan tersebut pada Guntur, jaksa dan pengacaranya. dan berkilah

Patut diketahui, Guntur Romli merupakan aktivis JIL, sebuah lembaga yang ditengarai banyak menerima donasi dari AS. Banyak tokoh-tokoh JIL yang mendapat beasiswa studi di AS dan mereka ini menjadi “orang-orang Islam” yang sering mengeluarkan pendapat yang aneh-aneh dan kontroversial tentang Islam itu sendiri.

Bagi banyak ulama, JIL dianggap sebagai kaki tangan kepentingan Zionis di Indonesia karena juga bergabung dengan Libforall, induk organisasi mereka yang dipimpin seorang Yahudi Amerika bernama Holland M. Taylor (www.libforall.com). Holand Taylor inilah yang mendampingi Abdurrahman Wahid menerima Medali Penghargaan (medal of Valor) dari petinggi Zionis Yahudi-Amerika di AS akhir Mei lalu.

Beberapa waktu lalu, Rand Coorporations [baca: Insiden Monas dan Pecah Belah Ala RAND Corporation ] merekomendasikan untuk memecah belah umat Islam dengan politik belah bambu. Mendukung satu pihak dan menjatuhkan pihak lain, berikutnya membentrokkan antar kelompok tersebut. Mungkinkah bentrokan kemarin, untuk menjalankan skenario asing tersebut? [m/nu/era/tvone/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.