Header Ads

Obama Inginkan Timur Tengah Menerima "Negara Teroris" Israel

Presiden Barack Obama menegaskan kepada warga Israel bahwa kebijakan politiknya bertujuan untuk mencari solusi terhadap konflik Palestina-Israel. Karenanya ia hendak membuat semua negara di wilayah Timur Tengah menganggap negara Ibrani (Israel) sebagai sebuah “Negara Yahudi”.

Radio berbahasa Ibrani, pada hari Jumat (18/9) mengutip dari ucapan selamat yang disampaikan oleh Obama untuk semua warga Israel bertepatan dengan Hari Raya Tahun Baru Yahudi: “Kita harus bekerja untuk mencapai perdamaian abadi, yang akan membawa keamanan bagi negara Israel, supaya semua negara tetangga di Timur Tengah mau menerima negara Yahudi sepenuhnya, dan agar menjadikan penduduk negara ini dapat mencapai keinginan dan impian mereka yang jauh dari rasa takut,” seperti yang dia katakan.

Obama menegaskan bahwa pemerintah AS di bawah kepemimpinannya “berupaya untuk mencapai perdamaian, yang sejauh ini tidak bisa direalisasikan oleh negara Israel dan negara-negara tetangganya, negara-negara Arab.”

Presiden AS dalam sambutannya menyerukan untuk “berdiri tegak menghadapi prasangka, intoleransi, dan sikap acuh tak acuh.” Ia juga menyerukan untuk “memerangi munculnya anti-Semitisme yang masih berlangsung di banyak tempat di belahan dunia,” katanya.

"Inilah tujuan sebenarnya dari perdamaian yang selalu didengungkannya. Dan ini sekali lagi membuktikan, setelah puluhan kali, di mana dalam perdamaian itu para penguasa Amerika dan para pemikirnya selalu menekankan bahwa perdamaian itu harus untuk kepentingan Amerika dan “Israel”. Sehingga, Amerika berusaha keras untuk meralisasikan perdamaian bagi entitas Yahudi. Usaha Amerika dalam hal ini, seperti usaha seorang ayah untuk menjamin masa depan anak kesayangannya," dalam sebuah komentar Hizbut Tahrir Palestina di dalam websitenya.

"Oleh karena itu, tidak perlu penjelasan lagi bahwa perdamaian ini dipastikan tidak akan untuk kepentingan musuh, di mana Amerika bersekongkol untuk mengalahkannya, yaitu kepentingan kaum Muslim," lanjutnya.

Menurut Hizbut Tahrir Palestina, tujuan Amerika terhadap perdamaian ini adalah untuk mengokohkan dan menguatkan entitas Yahudi sebagai belati beracun dalam tubuh umat Islam. Sehingga dengannya akan tetap terjamin perpecahan dan putusnya persendian umat Islam, serta menjadikan negara Israel sebagai pangkalan terdepan bagi Barat di negara-negara kaum Muslim, bahkan di jantung dunia Islam.

"Kalau bukan karena ketamakan dan keserakahan Yahudi, dan kebodohan sebagian pemimpin mereka terhadap kepentingannya, niscaya mereka akan berlari dan bersegera menyambut seruan Amerika tanpa menunda-nundanya lagi. Namun Allah SWT, justru berkehendak sebaliknya," tegasnya lagi.

Segala puji bagi Allah yang memegang kerajaan langit dan bumi, yang melunakkan persoalan Palestina dengan mencegah mereka dari melakukan pembersihan hingga kini, bahkan Allah telah menyiapkan untuk bumi yang diberkati ini orang-orang yang bersedia mati di jalan Allah, dan mereka berusaha tanpa mengenal lelah untuk membebaskannya. [pal.tahrir.info/htipress/syabab.com]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.