Header Ads

AS Menutup 130 Bank Bangkrut

Beda antara AS dengan Indonesia. Di AS kalau bank bangkrut tak lagi di tolong dengan bailout, tapi regulator langsung menutup. Tak takut dampak sistemik yang akan terjadi. Di Indonesia bank ‘gembel’ seperti Bank Century, ditolong pemerintah dengan dana talangan alias bailout, yang jumlahnya tak sedikit, Rp 6,7 triliun.

Krisis finansial yang menghantam ekonomi AS, mengakibatkan sektor finasial alias perbankan banyak yang 'colaps' (bangkrut). Bank-bank di AS rata-rata sudah tidak sanggup lagi menyediakan modal sesuai standar minimum dan tak kuasa menanggung kerugian besar akibat kredit macet. Regulator keuangan AS akhir pekan lalu, menutup lagi enam bank, jumlah bank yang gagal, dan telah ditutup jumlahnya mencapai 130 bank.

Bank kecil diproyeksikan akan terus berjatuhan dan jumlahnya akan terus naik hingga sampai tahu depan. Federal Deposit Insurance Copr (FDIC) selaku lembaga penyamin simapanan mengatakan pemulihan industri perbankan akan mengalami kesulian, membutuhkan waktu yang sangat lama. Tidak mudah menyelesaikannya. FDIC juga melaporkan akhair pekan lalu telah menutup tiga bank di Georgia. Jumlah bank yang gagal di kota sepanjang tahun ini mencapai 24 buah bank. Selain itu, regulator menutup satu bank di Virginia, Illinois dan Ohio.

Dari empat bank yang ditutup tersebut, bank terbesar yang gagal adalah Am Trust Bank yang berlokasi di Cleveland, Ohio. Am Trust memiliki total aset hingga mencapai $ 12 miliar dolar, serta total dana pihak ketiga senilai $ 8 miliar dolar. Sementara itu, kelima bank lainnya, memiliki aset dibawah $ 1 miliar dolar. Kelima bank tersebut adalah Benchmark Bank di Illinois, Greaer Atlantic Bank of Virginia serta tiga bank yang b erada di Georgia, yakni Tattnall Bank, Buckhead Community Bank, dan First Security National Bank. FDIC memprediksi biaya penutupan itu mencapai $ 2.3 miliar dolar,sebagai pengganti dana masyarakat.

Jumlah bank yang ambruk tahun ini mencapai level tertinggi sejak tahun 1992. Tahun lalu tercatat 26 bank gagal. Padahal, tahun 2007 hanya tiga bank yang ditutup.Pada tahun l989, regulator pernah menutup 534 bank, dan rata-rata sekitar 10 bank setiap bulan. Padahal, saat ini AS sedang diguncang masalah simpan pinjam perbankan. FDIC menyatakan biaya penutupan sudah mencapai $ 100 miliar dolar sejak tahun 2009, hingga tahun 2013.

Dibagian lain, Presiden AS Barack Obama yang sudah memutuskan untuk memberikan dana talangan (bailout) sebesar $ 800 miliar dolar, tak mampu menyediakan dananya. Maka, pemerintah dan departemen keuangan AS, memangkas dana talangan itu, menjadi hanya $ 200 miliar. Sangat jauh dari yang dijanjikan Obama. Tidak mudah mendapatkan uang sebanyak itu. Apalagi, mata uang AS yang berupa dolar, sekarang sudah kehilangan kepercayaan dari masyarakat dunia. Jadi masih belum jelas prospek ekonomi AS di masa depan. (m/mi)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.