Header Ads

Protes atas Ulah Israel, Mesir Batalkan Resmikan Sinagog Yahudi

Pemerintah Mesir pada hari Ahad kemarin (14/3) membatalkan peresmian sebuah rumah ibadah yahudi/sinagog yang berasal dari abad ke-19, setelah sinagog tersebut direnovasi. Tindakan ini dilakukan Kairo sebagai aksi protes - yang oleh kepala pemeliharaan benda-benda bersejarah Mesir Zahi Hawass dianggap sebagai tindakan provokatif Yahudi dan pemerintah Israel.

Zahi Hawass dan Menteri Kebudayaan Mesir Faruq Hosni telah dijadwalkan untuk menghadiri acara peresmian sinagog tua itu pada hari Ahad kemarin, setelah sebelumnya 150 orang, termasuk rabi Israel dan duta besar AS, mengunjungi sinagog Maimonides.

Mengutip laporan pers, Hawass mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembatalan itu datang setelah adanya tindakan provokatif Yahudi pada sebuah ritual tanggal 7 Maret di sinagog tua tersebut.

Dia menyebutkan bahwa para Yahudi melakukan aksi dengan menari dan minum-minum alkohol di sinagog itu, seperti yang dilaporkan oleh beberapa surat kabar, dan ia mengatakan tindakan seperti itu terlihat sebagai tindakan memprovokasi perasaan jutaan umat Islam di Mesir dan di seluruh dunia.

"Keputusan ini juga diambil sebagai balasan atas tindakan Israel dan Yahudi terhadap tempat suci umat Islam di Palestina yang diduduki yang saat ini menghadapi serangan dari pasukan pendudukan Israel dan para pemukim yahudi," kata Hawass.

Dia merujuk pada bentrokan di Yerusalem di kompleks Masjid Al-Aqsha dan adanya rencana Israel untuk menyertakan dua situs bersejarah umat Islam di Tepi Barat kedalam daftar situs warisan Israel.

Namun, badan perlindungan benda-benda bersejarah Mesir juga mengatakan bahwa Mesir menaruh minat pada benda-benda bersejarah baik milik umat Islam, Koptik dan Yahudi yang ada di wilayahnya, karena semua itu adalah bagian dari warisan negara.

"Proyek ini diawasi oleh dewan tertinggi untuk urusan benda-benda bersejarah Mesir tanpa bantuan dana dari luar negeri ataupun dari orang asing bahkan orang Yahudi sekalipun," kata Hawass.

Sinagog Maimonides, yang dikenal di Mesir dengan nama Arab sinagog Musa bin Maymun, yang merupakan nama seorang ulama, filsuf dan dokter yahudi dari abad ke-12.

Restorasi Sinagog tersebut telah dimulai sejak beberapa tahun yang lalu.

Mesir kembali menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 1979, namun banyak negara-negara yang mayoritas Muslim menentang hubungan diplomatik dengan negara Yahudi.

Sebelumnya pihak berwenang Mesir merahasiakan pekerjaan restorasi pada situs Yahudi itu, karena takut reaksi negatif dari kelompok-kelompok yang menentang normalisasi hubungan dengan Israel.(fq/aby/eramuslim.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.