Warga Pakistan Kecam Aksi Bakar Al-Quran di Florida
Warga Pakistan turun ke jalan-jalan dalam sebuah langkah nasional untuk mengutuk penodaan Al-Qur'an di negara bagian AS Florida.
Para demonstran menyebut tindakan pembakaran Al-Quran seperti itu adalah ancaman terhadap keharmonisan agama, dan menyebut pembakaran kitab suci Al-Quran sebagai konspirasi melawan Islam, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Jumat kemarin (25/3).
Pada tanggal 20 Maret lalu pengkhotbah evangelis Amerika Wayne Sapp membakar salinan Al Qur'an di sebuah gereja kecil di negara Amerika.
Terry Jones, kepala Dove World Outreach Center yang telah merencanakan untuk membakar Al-Qur'an tahun lalu pada hari peringatan serangan 11 September, juga hadir selama acara tersebut.
Para ulama di Pakistan mengesahkan sebuah keputusan menentang pendeta AS itu dengan menyebut tindakannya sebagai tindakan tercela.
"Para ulama telah mengesahkan sebuah keputusan dengan suara bulat melawan Amerika yang menodai Al Qur'an," kata Abdul Majid, seorang ulama.
Para demonstran mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil isu ini menjadi pertimbangan.
"Kita akan meminta adanya resolusi publik untuk misi PBB di Islamabad. Penodaan Al-Qur'an dengan cara seperti itu tidak akan membantu perdamaian di dunia," kata seorang senator Pakistan.
Wakil tetap Pakistan di PBB juga sebelumnya dengan tegas membuat pernyataan mengecam insiden yang terjai AS kepada badan dunia.
Awal pekan ini, Presiden Pakistan Asif Zardari dengan tegas mencela tindakan pembakaran Al-Quran di AS dalam sebuah pidato di parlemen.(fq/prtv/eramuslim.com)
Para demonstran menyebut tindakan pembakaran Al-Quran seperti itu adalah ancaman terhadap keharmonisan agama, dan menyebut pembakaran kitab suci Al-Quran sebagai konspirasi melawan Islam, seorang koresponden Press TV melaporkan pada hari Jumat kemarin (25/3).
Pada tanggal 20 Maret lalu pengkhotbah evangelis Amerika Wayne Sapp membakar salinan Al Qur'an di sebuah gereja kecil di negara Amerika.
Terry Jones, kepala Dove World Outreach Center yang telah merencanakan untuk membakar Al-Qur'an tahun lalu pada hari peringatan serangan 11 September, juga hadir selama acara tersebut.
Para ulama di Pakistan mengesahkan sebuah keputusan menentang pendeta AS itu dengan menyebut tindakannya sebagai tindakan tercela.
"Para ulama telah mengesahkan sebuah keputusan dengan suara bulat melawan Amerika yang menodai Al Qur'an," kata Abdul Majid, seorang ulama.
Para demonstran mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengambil isu ini menjadi pertimbangan.
"Kita akan meminta adanya resolusi publik untuk misi PBB di Islamabad. Penodaan Al-Qur'an dengan cara seperti itu tidak akan membantu perdamaian di dunia," kata seorang senator Pakistan.
Wakil tetap Pakistan di PBB juga sebelumnya dengan tegas membuat pernyataan mengecam insiden yang terjai AS kepada badan dunia.
Awal pekan ini, Presiden Pakistan Asif Zardari dengan tegas mencela tindakan pembakaran Al-Quran di AS dalam sebuah pidato di parlemen.(fq/prtv/eramuslim.com)
Tidak ada komentar