Header Ads

Banyak Sekolah Amerika Curang Sistematis

Ternyata di Amerika Serikat -- yang bangga dengan tingkat pendidikan warga negaranya -- praktek kecurangan di lembaga pendidikan secara sistematis sudah lama dipraktekkan banyak sekolah. Kali ini yang terungkap besar di Atlanta, belum termasuk di kota-kota lainnya.

Tim investigasi yang dibuat oleh gubernur negara bagian Georgia hari Selasa (06/7) mengeluarkan laporan yang mengungkap praktek kecurangan yang meluas di sekolah-sekolah umum di Atlanta.

Hasil penyelidikan menemukan, 44 dari 58 sekolah umum yang diperiksa terlibat praktek kecurangan sistematis. Laporan ini dibuat berdasarkan penyelidikan selama satu tahun.

Sedikitnya 178 guru dan petugas tata usaha diperiksa, karena secara sukarela dan sadar melibatkan diri mereka dalam praktek kotor itu. Mereka ditengarai membantu para siswa sekolahnya saat menghadapi ujian negara, Criterion-Reference Competency Test, termasuk dengan cara membetulkan pekerjaan murid yang salah begitu lembar jawaban mereka diserahkan.

Laporan itu menyebutkan, 82 orang guru dan petugas tata usaha mengakui tuduhan praktek curang itu.

Sebagaimana dilansir Christian Post (06/7), kepada majalah Time Walikota Atlanta Kasim Reed mengatakan bahwa penyelidikan selama satu tahun itu "menegaskan ketakutan terburuk kami."

"Tidak diragukan lagi bahwa kecurangan sistematis terjadi secara meluas dalam sistem sekolah. Lebih jauh, tidak diragukan lagi bahwa kegagalan kepemimpinan di sistem sekolah umum di Atlanta mencederai ribuan anak yang naik kelas tanpa memenuhi standar akademik."

Menurut Atlanta Journal Constitution (AJC), kasus pertama yang mengungkap praktek curang di sekolah-sekolah kota Atlanta muncul lebih dari satu tahun lalu. Penyelidikan terhadap dugaan kecurangan di sekolah distrik saat ujian nasional, mungkin menjadi penyelidikan terbesar yang pernah dilakukan sepanjang sejarah Amerika Serikat. Laporan itu terdiri 800.000 dokumen.

Laporan AJC meyebutkan, tindakan curang itu dibiarkan berlangsung sekian lama, karena sengaja ditutup-tutupi. Staf sekolah yang ingin mengungkapnya dibuat bungkam dan ditegur. Sementara para pimpinan memberikan "penghargaan kepada bawahannya yang bisa mencapai prestasi akademik, meski dengan cara apa saja."

Para guru menyatakan, kondisi menyeramkan yang membuat mereka takut untuk mengungkap praktik curang itu. Sebagai contoh, menurut AJC, seorang kepala sekolah bernama Gwendolyn Benton menghalangi penyelidikan, dengan cara mengancam para guru bahwa mereka semua akan dituntut jika mengadukannya ke penyelidik.

Setiap tahun, sekolah distrik diwajibkan lulus tes standarisasi negara dengan skor yang telah ditetapkan.

Menurut laporan itu, penyebab mengapa kecurangan marak terjadi di sekolah Atlanta karena pengelola sekolah putus asa, sebab mereka harus mencapai "skor yang tidak realistis". Misalnya, jika anak-anak yang terbelakang tidak memenuhi standar kelulusan yang telah ditetapkan, maka guru pengajarnya akan mendapat sanksi pemotongan gaji.

Praktek curang yang marak itu tentu merugikan para siswa yang berupaya belajar mati-matian agar lulus tes dengan usaha mereka sendiri.

USA Today pernah melaporkan kasus serupa terjadi di sekolah dasar dan menengah di Washington.

Negara bagian Texas kabarnya melakukan penyelidikan serupa seperti yang dilakukan pemerintah kota Atlanta. (hidayatullah/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.