Tiga Tentara NATO Tewas di Afghanistan
Kekerasan terus merenggut nyawa tiga lagi anggota Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada Minggu, sehingga menjadikan korban tewas pada aliansi itu mencapai 297 selama tahun ini, kata siaran pers aliansi militer itu.
Dua dari anggota petugas yang naas, menurut siaran pers itu, meninggal setelah serangan gerilyawan di daerah timur dan selatan yang bergolak, tempat gerilyawan Taliban aktif.
Prajurit ketiga tewas dalam ledakan bom rakitan (IED) juga di wilayah selatan, kata ISAF mengkonfirmasi dalam pernyataannya.
Namun, siaran pers itu tidak mengungkapkan kebangsaan para korban, dan mengatakan itu adalah kebijakan ISAF untuk menunda prosedur identifikasi korban dan dilimpahkan kepada otoritas nasional yang relevan.
Kematian tentara yang dipimpin NATO tersebut adalah bertepatan dengan kunjungan Kepala Pentagon baru Leon Panetta yang melakukan kunjungan pertamanya ke Afghanistan pada Sabtu sebagai Menteri Pertahanan AS.
Dalam kesempatan itu dia mengatakan bahwa kini saat yang tepat untuk mengintensifkan upaya-upaya yang ditargetkan dan untuk melenyapkan kepemimpinan Al-Qaida, yang mendukung pemberontakan di negara yang dilanda perang itu. (antara/HTIPress/al-khilafah.org)
Dua dari anggota petugas yang naas, menurut siaran pers itu, meninggal setelah serangan gerilyawan di daerah timur dan selatan yang bergolak, tempat gerilyawan Taliban aktif.
Prajurit ketiga tewas dalam ledakan bom rakitan (IED) juga di wilayah selatan, kata ISAF mengkonfirmasi dalam pernyataannya.
Namun, siaran pers itu tidak mengungkapkan kebangsaan para korban, dan mengatakan itu adalah kebijakan ISAF untuk menunda prosedur identifikasi korban dan dilimpahkan kepada otoritas nasional yang relevan.
Kematian tentara yang dipimpin NATO tersebut adalah bertepatan dengan kunjungan Kepala Pentagon baru Leon Panetta yang melakukan kunjungan pertamanya ke Afghanistan pada Sabtu sebagai Menteri Pertahanan AS.
Dalam kesempatan itu dia mengatakan bahwa kini saat yang tepat untuk mengintensifkan upaya-upaya yang ditargetkan dan untuk melenyapkan kepemimpinan Al-Qaida, yang mendukung pemberontakan di negara yang dilanda perang itu. (antara/HTIPress/al-khilafah.org)
Tidak ada komentar