Header Ads

Sri Sultan HB X: Ekonomi Islam harus Keluar Dari Kapitalisme dan Sosialisme

Pada Acara seminar nasional ekonomi islam, Sri Sultan HB X diundang sebagai pembuka resmi. Namun karena ada kesibukan terkait dengan meninggalnya istri Paku Alam IX, maka pembacaan naskah sambutan diwakilkan pada asistennya. Dalam naskah pidato yang dibacakan oleh Asisten beliau tersebut, Sultan mengungkapkan bahwa krisis global, terjadi karena masuknya capital inflow ke dalam negara-negara berkembang. Hampir setiap 15 tahun, kapitalisme mengalami krisis, sementara penyelesaian selama ini hanya pada gejalanya saja, bukan struktural, sehingga penyelesaianya hanya bersifat sementara.



Menurut beliau, penyelesaian harus bersifat struktural, yaitu dengan mengganti sistem. Sistem ekonomi islam adalah alternatif terbaik jika kita ingin melakukan perubahan sistem ekonomi. Hal itu karena sistem islam sangat komprehensif dalam mengatur kepemilikan dan proses ditribusi. Beliau mengutip Kitab berjudul Sistem Ekonomi Islam, karya Syaikh Taqiyuddin Annabhani, bahwa dalam islam kepemilikan itu dibagi tiga: kepemilikan individu, kepemilikan umum, dan kepemilikan negara. kepemilikan umum seperti SDA tidak boleh dikelola oleh individu ataupun swasta, melainkan harus dikelola negara dan diberikan seluruhnya untuk rakyat. Tidak seperti sistem kapitalisme yang membiarkan SDA dikuasai oleh swasta.

Namun melihat perkembangan ekonomi islam akhir-akhir ini, Sultan justru khawatir. Beliau mengungkapkan bahwa selama ini ekonomi islam hanya dipakai sebagai "embel-embel" dari sistem yang sebenarnya kapitalistik. Beliau mencontohkan bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, dan lembaga-lembaga lain yang memakai "embel-embel" syariah namun tidak 100% syariah. Sehingga terkesan bahwa ekonomi islam hanya sebagai "pelengkap penderitaan" dibawah sistem kapitalisme. Sebagai solusinya, beliau meminta Ekonomi Islam harus keluar dari sistem manapun, baik kapitalisme maupun sosialisme. (save-islam)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.