Subhanallah, Para Pelajar Tripoli Kibarkan Panji Khilafah Gelar Aksi Solidaritas untuk Rakyat Syam [F]
Para pelajar, yang didominasi oleh remaja belia, beserta beberapa pemuda lainnya bersatu untuk turun ke jalan-jalan menyatakan dukungan mereka atas penduduk Syam di Suriah untuk tetap tegar melawan rezim despotik Bashar al-Assad. Kebanyakan diantara mereka berusia belasan tahun, dengan lantang meneriakkan suara kebenaran di tengah-tengah diamnya para penguasa Arab yang membiarkan rezim Suriah membantai warga Muslim lebih lama lagi.
Mereka berjalan di sepanjang jalan di Tripoli sambil membawa panji-panji hitam bertuliskan kalimah "laa ilaaha illallah muhammad rasulullah". Panji Rasulullah yang akan menjadi panji Khilafah masa depan tersebut berkibar tinggi di tangan para remaja calon pemimpin masa depan.
Selain menggemakan kalimah takbir Allahu Akbar, mereka juga ikut menyerukan yel-yel berulang kali, "Bangsa ingin Khilafah Islam!"
Sebelumnya, aksi serupa untuk mendukung Rakyat Suriah melawan rezim despotik diserukan juga oleh para pemuda dan mahasiswa di Tripoli. Slogan-slogan anti rezim Assad diserukan oleh para mahasiswa Universitas Libanon di Tripoli, Jumat, 16/12/2011. Mereka juga melakukan sholat ghaib untuk para syuhada yang syahid di tangan rezim diktator Assad.
Merekan berjalan dan membawa poster yang menyampaikan pesan-pesan mereka, diantaranya "Wahid, wahid, wahid, ad-damul muslim wahid" (satu, satu, satu, darah kaum Muslim satu).
Di Tripoli, beberapa hari belakangan ini diramaikan dengan aksi unjuk rasa untuk menyatakan solidaritas mereka terhadap saudara kaum Muslim di Suriah yang terus menerus dibantai oleh rezim berkuasa. Aksi Jumat terakhir mengangkat slogan "Liga Arab membunuh kita", dukung revolusi Syam. Ribuan orang turun ke jalan untuk mengecam Liga Arab yang telah membiarkan pembantaian atas Muslim di Suriah terus berlanjut.
Pembantaian yang dilakukan oleh pasukan rezim despotik Bashar al-Assad terus berlanjut seiring dengan keputusan Liga Arab yang membuat pembantaian terus berlanjut. Kaum Muslim Suriah telah berdiri tegak melawan penguasa yang zhalim. Seruan mereka bukan hanya sebuah revolusi, tetapi mereka telah mengarah kepada seruan-seruan penegakkan syariah dan khilafah. Namun, penguasa despotik membalasnya dengan pembantaian secara membabi buta di beberapa tempat. Tetapi, seruan terus berlanjut, bahkan diantara para pemuda Syam, menyatakan tak akan pernah mundur hingga rezim diktator tersebut tumbang.
Demikianlah, kondisi kaum Muslim yang terus menderita, ketika umat berada di bawah rantai batas semu nasionalisme yang membuat umat terpecah belah, sehingga ketika saudaranya dibantai pun yang lainnya terdiam membisu. Namun, diantara umat, telah lahir para pemuda, generasi penerus Islam yang akan menjadi mutiara-mutiara umat yang mendobrak perpecahan tersebut, dan mereka menyatakan bahwa umat Islam itu benar-benar satu tubuh.
Aksi yang digelar oleh para pelajar dan remaja belia di Tripoli ini menunjukkan kepada kita bahwa apa yang ada di benak mereka bukan berleha-leha atau terfana permainan dunia, melainkan benak mereka dipenuhi dengan perasaan Islam. Mereka pun peduli atas saudara mereka. Mereka pun tidak tega membiarkan saudara mereka di Suriah terus dibantai. Mereka benar-benar menyadari bahwa Mukmin itu bersaudara dan orang beriman itu bagaikan satu tubuh. Mereka pun dengan cerdas mengetahui solusi tuntas persoaalan umat ini, yakni dengan menegakkan Khilafah Islamiyyah.
Begitulah, umat akan terus bangkit hingga pertolongan Allah tiba berupa kemenangan dengan tegaknya Khilafah Islamiyyah, institusi pemersatu umat, penegak syariah, pemancar Islam rahmat lil 'alamin. Insya Allah, semakin dekat. [m/nushrohlisyam/syabab.com]
Tidak ada komentar