Header Ads

Berhemat, Militer AS Pilih Fokus ke Asia

Para pejabat Pentagon hari Kamis (26/01/2012) memaparkan rencana pemangkasan anggaran pertahanan untuk sepuluh tahun mendatang sebesar USD487 milyar, dengan cara antara lain mengurangi jumlah pasukan darat, memperlambat pembelian pesawat tempur siluman terbaru dan mempensiunkan pesawat dan kapal-kapal tempur tua.


Pentagon akan mengalihkan pusat perhatiannya dari perang di Iraq dan Afghanistan kepada tantangan masa depan di Asia, Timur Tengah dan juga di dunia maya. Pasukan pelaksana operasi khusus seperti Navy SEALS yang membunuh Usamah bin Ladin akan disiagakan di seluruh dunia.

“Kami percaya ini merupakan paket yang lengkap dan seimbang,” kata Menteri Pertahanan Leon Panetta, dalam konferensi pers yang digelar bersama pimpinan angkatan bersenjata AS Jenderal AD. Martin Dempsey, dikutip Reuters.

Menurut Dempsey, militer bersatu mendukung strategi pertahanan AS yang baru.

“Masalah anggaran ini merupakan langkah awal – ini merupakan uang muka– saat kami berpindah dari penekanan pada perang hari ini menuju persiapan menghadapi tantangan di masa depan,” kata Dempsey, seraya menegaskan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan melemahkan kekuatan militer AS.

Untuk tahun anggaran 2013 Panetta menjelaskan, Pentagon akan meminta anggaran sebesar USD525 milyar, ditambah USD88 milyar lainnya untuk operasi militer di Afghanistan. Jumlah total keduanya lebih rendah sekitar USD33 milyar dibanding belanja militer Pentagon tahun lalu.

Meskipun dikurangi, anggaran Pentogon akan dinakkan hingga USD567 milyar pada tahun 2017.

Langkah penghematan yang dilakukan Pentagon antara lain mengurangi jumlah pasukan angkatan darat sebanyak 80.000 personel dari jumlah awal hari ini 570.000 menjadi 490.000 pada tahun 2017. Jumlah itu masih agak lebih banyak dibanding jumlah tentara pada saat terjadi peristiwa 9/11.

Korps Marinir akan dikurangi dari 202.000 menjadi 182.000, dengan jumlah personel tetap lebih banyak dibanding saat terjadi 9/11.

Angkatan udara akan mempensiunkan antara lain dua lusin pesawat kargo C-5A dan 65 buah pesawat kargo C-130 yang paling tua.

Sekitar 11 kapal pengangkut pesawat tempur tetap akan dipertahankan, sementara tujuh kapal induk lainnya akan diistirahatkan lebih cepat dari jadwal semula. Sementara pembelian kapal perang baru, termasuk kapal selam Virginia akan ditunda.

Pembelian pesawat F-35 di semua angkatan juga akan diperlambat. (hidayatullah)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.