Header Ads

Hamas dan Jihad Islam Lakukan Penggabungan Kekuatan

Hamas dan Jihad Islam, dua gerakan Islam utama Palestina, mengadakan pembicaraan tentang penggabungan dua faksi mereka, sumber-sumber dari kedua gerakan mengatakan Selasa kemarin (17/1).



Pada pertemuan dengan pejabat tinggi dari Jihad Islam, dan pejabat Hamas yang dengan berafiliasi perdana menteri Ismail Haniyah, menyerukan untuk membuka dialog serius untuk mencapai penggabungan dari dua gerakan, kata kantor Haniyah dalam sebuah pernyataan.

Jihad Islam menegaskan bahwa pembicaraan untuk menggabungkan dua faksi sudah berlangsung.

"Sebuah dialog yang mendalam sebenarnya telah dimulai, baik secara internal maupun eksternal, dengan tujuan menyatukan," kata juru bicara Jihad Islam Daud Shihab kepada AFP.

Semua upaya sebelumnya untuk menggabungkan dua gerakan Islam ini telah berakhir dengan kegagalan, Shihab mencatat.

Dia menunjukkan bahwa pembicaraan saat ini sedang berlangsung pada tingkat tertinggi di antara para pemimpin kedua faksi di Gaza dan Damaskus, serta antara tahanan Islam yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel.

"Menyatukan dua gerakan akan membantu penyelesaian masalah Palestina dan masa depan dari gerakan pembebasan Palestina, terutama mengingat musim semi Arab," kata Shihab.

Laporan terbaru ini merupakan pertama kalinya bagi Hamas dan Jihad untuk berbicara secara terbuka tentang penggabungan dua gerakan.

Kedua faksi telah lama memegang pandangan yang berlawanan terhadap pemerintahan, dengan Jihad Palestina memboikot pemilu terakhir pada tahun 2006 yang dimenangkan oleh Hamas.

Inisiatif untuk mengeksplorasi merger ini datang pada saat saingan Hamas, Fatah yang mendominasi Tepi Barat Palestina, menerapkan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani pada bulan April 2011 lalu telah membuat sedikit kemajuan di lapangan.(fq/afp/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.