Header Ads

Ini Dia BUMN yang Bakal Diprivatisasi Dahlan Iskan

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengajukan sejumlah BUMN untuk diprivatisasi tahun ini. Ada 5 BUMN yang direncanakan bakal diprivatisasi. Apa saja?



Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Dahlan Iskan telah mengajukan sejumlah BUMN untuk dilakukan pembahasan guna diprivatisasi. Dari 9 BUMN ada 5 yang sudah dibahas yaitu:
  • Industri Telekomunikasi Indonesia Persero (PT Inti). Privatisasi lewat strategic sales menerbitkan saham baru. Kita harapkan ini akan bersama dengan BUMN strategis kita. Dan dalam rangka juga ke depan kita ingin mengembangkan industri telekomunikasi nasional kita.
  • PT Industri Sandang Nusantara Persero. Privatisasi lewat strategic sales diutamakan ke BUMN yang dapat mengelola aset-aset industri sandang dengan baik.
  • PT Industri Gelas Persero disetujui menjadi salah satu anak perusahaan BUMN yang tepat untuk akuisisinya
  • Semen Baturaja privatisasi melalui initial public offering (IPO) maksimum 35% tujuan penggunaan dana untuk pengembangan perusahaan.
  • PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) disetujui rights issue, dan didorong sebaik mungkin untuk secondary public offering rights issue.

"Selebihnya setelah kita bahas dengan baik, maka kita melakukan penundaan terhadap PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII. IPO disetujui setelah melalui proses holding nanti," kata Hatta di kantornya, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Selas (31/1/2012).

Keseluruhan dana yang didapatkan BUMN setelah restrukturisasi ini untuk meningkatkan struktur permodalan, tidak sama sekali untuk kas negara. "Ini semuanya untuk kesehatan dari perusahaan-perusahaan itu sendiri," jelas Hatta.

Dalam kesempatan yang sama, Dahlan Iskan mengatakan Semen Baturaja memerlukan dana dari IPO untuk mendirikan pabrik semen yang lokasinya 200 kilometer ke arah Lampung dari arah yang sekarang. Kapasitas produksi Semen Baturaja juga akan ditingkatkan menjadi 3 juta ton yang dananya didapat dari IPO yang akan dilakukan.

"Kalau rights issue BTN sekitar 12-14%, nanti biar detilnya manajemen yang akan memastikan," kata Dahlan. (detikfinance/al-khilafah.org)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.