Header Ads

Utang Tembus Rp 1.800 Triliun, RI Dinilai Terlalu Boros

Total utang pemerintah Indonesia hingga akhir 2011 mencapai Rp 1.803,49 triliun atau naik Rp 126,64 triliun dalam setahun. Memang jika dilihat dari rasio utang alias debt to GDP ratio masih relatif rendah untuk ukuran internasional.



Namun masalahnya, benarkah tambahan utang itu diperlukan dan efektifkah penggunaannya? Ekonom Drajad Wibowo mengungkapkan beberapa fakta pemerintah dinilai melakukan pemborosan.

"Faktanya, pertama, utang itu habis untuk konsumsi birokrasi di APBN Itupun dengan daya serap yang rendah. Dengan kata lain, utang seolah-olah membiayai perilaku konsumtif dan inefisien di birokrasi," kata Drajad kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (31/1/2012).

Kedua, sambung Drajad, utang tersebut umumnya utang mahal sehingga pembayaran bunganya juga kemahalan.

"Ini berarti pemborosan. Kemudian Ketiga, sebagian utang tersebut bukan untuk proyek-proyek infrastruktur yang produktif," katanya.

Karena itu pemerintah sebaiknya melakukan perombakan dalam rejim utangnya. Menurut Drajad Jangan lagi berutang untuk konsumsi.

"Kalaupun harus berutang, fokuskan saja untuk pembangunan infrastruktur yang memang social cost benefit-nya besar," tuturnya.

Selain itu, Drajad menambahkan perlu diberikan prioritas juga pada proyek infrastruktur yang kemampuan pengembalian utangnya bagus. Contohnya, jalan antar kota yang banyak hancur.

"Penambahan jalan antar kota itu lambat sekali. Kalau ini dipercepat, rakyat banyak akan merasakan manfaatnya. Lalu proyek listrik dari sumber energi terbarukan," ungkapnya.

Menurut Politisi PAN ini, sumber utangnya yang didapatkan pemerintah juga harus yang murah, misalkan dengan mendisain infrastructure bonds yang menarik.

"Jadi utang nanti akan benar-benar berbuah bagi rakyat, bukan bagi birokrat dan calo utang," katanya.

"Kalau dengan pola manajemen utang yang sekarang, yang pesta pora adalah birokrat dan calo-calo utang, baik bule maupun lokal," tegas Drajad menambahkan.

Seperti diketahui total utang pemerintah Indonesia hingga akhir 2011 mencapai Rp 1.803,49 triliun atau naik Rp 126,64 triliun dalam setahun dibandingkan 2010 yang mencapai Rp 1.676,85 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang pemerintah Indonesia juga naik dari 26% di 2010 menjadi 28% pada akhir 2011. (detik finance/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.