Header Ads

Israel Bela Diri, Mengaku 'Hanya' Enam Roket Ditembakkan ke Palestina

Militer Israel terus saja berkelit. Mereka mengatakan, sepanjang tahun ini 'hanya' enam roket ditembakkan ke wilayah selatan negara itu. Padahal, dalam pekan ini saja sudah terjadi beberapa kali insiden.

Pada Rabu, serangan udara Israel di Jalur Gaza utara menewaskan dua warga Palestina dan mencederai satu orang. Sedangkan Kamis, militer Israel mengakui, sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza menghantam daerah Eshkol, Israel selatan, namun tidak ada kerusakan atau korban.


Israel menyatakan, serangan itu ditujukan pada sekelompok orang yang memasang bom di sepanjang perbatasan Gaza-Israel, namun para pejabat Palestina mengatakan bahwa mereka memasang perangkap untuk burung.

Bulan lalu, delapan orang tewas dalam serangkaian serangan udara Israel, enam di antaranya gerilyawan. Kekerasan berlangsung di sekitar Gaza pada November namun tidak memburuk ke tingkatan seperti yang terjadi pada 29-30 Oktober yang menewaskan 12 gerilyawan Palestina dan seorang warga Israel.

Kelompok-kelompok pejuang Palestina menyatakan, mereka melaksanakan gencatan senjata yang ditengahi Mesir namun akan membalas jika diserang Israel.

Daerah sekitar perbatasan Gaza relatif tenang selama beberapa pekan setelah gelombang kekerasan pasca serangan gerilya 18 Agustus di Israel selatan yang menewaskan delapan orang Israel.

Para pejabat Israel mengatakan, pelaku serangan itu berasal dari Jalur Gaza dan menyeberang ke wilayahnya dekat kota pesisir Laut Merah Eilat melalui Semenanjung Sinai Mesir. Lima personel keamanan Mesir dan tujuh orang bersenjata juga tewas dalam kekerasan pada hari itu.

Suasana memanas antara Hamas dan Israel sejak serangan lintas-batas itu. Sejumlah orang Palestina tewas dalam gempuran-gempuran udara Israel ke Gaza setelah itu.

Bulan Juli terjadi kenaikan dalam serangan roket dan proyektil lain yang ditembakkan dari Gaza ke Israel, mengakhiri bulan-bulan tenang setelah meletusnya kekerasan pada April ketika sebuah rudal anti-tank menghantam bus sekolah Israel, yang menewaskan seorang remaja.

Israel membalas serangan itu dengan gempuran udara yang menewaskan sedikitnya 19 orang Palestina dalam kekerasan mematikan sejak ofensif 22 hari di Gaza pada Desember 2008 hingga Januari 2009.

Israel meluncurkan perang 22 hari itu dengan dalih untuk menghentikan serangan-serangan roket dan mortir.

Jumlah serangan dari wilayah kantung Palestina itu mengalami penurunan dramatis sejak perang itu, meski sepanjang tahun 2010 hampir 200 roket ditembakkan ke Israel, kata militer. (republika/al-khilafah.org)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.