Header Ads

Utusan PBB Kecam Rusia yang Menjual Senjata ke Suriah

Inggris, Perancis dan Amerika Serikat mengkritik tajam Rusia pada Selasa kemarin (24/1) karena memasok senjata ke Suriah, di mana pasukan pemerintah telah membunuh ribuan demonstran pro-demokrasi selama 10 bulan terakhir.



"Kami prihatin tentang pasokan senjata ke Suriah, apakah penjualan ke pemerintah atau penyelundupan ilegal untuk rezim atau oposisi," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Mark Lyall Grant mengatakan kepadaDewan Keamanan selama sesi perdebatan mengenai Timur Tengah.

Tanpa menyebutkan nama Rusia, Lyall Grant mengutip wawancara dengan media di mana seorang pejabat Rusia mengatakan negaranya melakukan pengiriman senjata ke Damaskus tidak terpengaruh atas situasi yang terjadi di sana.

"Kami tidak setuju secara fundamental," katanya kepada 15 negara dewan keamanan PBB. "Hal ini terlihat jelas bahwa senjata ditransfer ke dalam situasi bergolak dan hal itu hanya akan menjadi bahan bakar pertumpahan darah."

Presiden Suriah Bashar al-Assad sendirictelah menggunakan tentara dan tank untuk mencoba menghancurkan pemberontakan rakyat yang dimulai Maret lalu, menewaskan lebih dari 5.000 orang, menurut hitungan PBB.

Suriah membeli senilai 700 juta dolar senjata Rusia, atau 7 persen dari 10 miliar dolar dalam pengiriman senjata Rusia ke luar negeri, menurut lembaga think-tank pertahanan Rusia CAST.

Sebuah sumber militer Rusia yang tidak disebutkan namanya seperti dikutip pada Desember lalu bahwa negaranya telah mengirimkan rudal anti-kapal Yakhont ke Suriah, dan surat kabar Rusia melaporkan pada hari Senin bahwa mereka juga telah menandatangani kesepakatan untuk menjual hampir 40 pesawat tempur ke Suriah.(fq/reu/eramuslim)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.