Header Ads

Aktivis Mahasiswa yang Ikut ke China Penghianat

Sejumlah aktivis Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menolak ajakan Kementerian Pemuda dan Olah raga untuk kunjungan ke China bersamaan dengan kunjungan Presiden SBY ke negeri itu pada 22-24 Maret ini. Mereka menilai yang ikut rombongan Presiden SBY tersebut sebagai pengkhianat rakyat.


Hal tersebut dikemukakan Ketua BEM Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka), Badrul Zaman, Wakil Presiden BEM Universitas Jayabaya, Tanggon, dan aktivis BEM Universitas Bung Karno (UBK) Deni, yang dihubungi secara terpisah di Jakarta, Rabu (21/3). Mereka berbicara terkait ajakan Kemenpora kepada aktivis BEM untuk berkunjung ke China. Kuat dugaan ajakan tersebut untuk meredam aksi demo mahasiwa menolak kenaikan BBM.

"Ini merupakan salah satu cara meredam gejolak kenaikan BBM, SBY ketakutan dengan gerakan mahasiswa yang sudah terang-terangan. Tunggu saja nanti, akhir Maret kami akan bergerak lebih besar menolak kenaikan BBM tersebut," kata Badrul yang akrab dipanggil Aat ini.

Dia mengaku tidak ditawari ke China, namun bagi dia itu tidak penting sebagai mahasiswa harus mandiri.

Menurut Aat, akhir Maret ini sebanyak 168 BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia akan bergerak ke Jakarta melakukan aksi demo menolak kenaikan BBM.

Aat berpendapat rencana kenaikan BBM membuat mahasiswa yang selama ini mengkritisi kebijakan Presiden SBY semakin kuat melakukan aksi demo.

Aktivis BEM UBK, Deni, menambahkan tidak ada kata menurut kepada penindas rakyat. "Mereka yang pergi ke China merupakan penghianat rakyat. Ini bukti SBY mulai panik dan kalap sehingga mengajak aktivis ke China. Ini pastinya untuk membungkam perlawanan kita mahasiswa," tandasnya.

Sementara Wakil Presiden BEM Universitas Jayabaya, Tanggon, mengklarifikasi bahwa BEM Universitas Krisnadwipayana, Universitas Mercu Buana dan Universitas Jayabaya, membantah kabar yang menyebutkan perwakilan BEM tersebut ikut dalam rombongan aktivis bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke China.

"Menyinggung adanya broadcast messages yang menyatakan BEM Unkris, UMB, dan Universitas Jayabaya menjadi peserta kunjungan ke China, kami menyatakan tidak berdasar," tegas Tanggon.

Ia menyatakan BEM Jayabaya menolak menjadi peserta kunjungan ke China mengingat perjuangan gerakan mahasiswa sedang terkonsentrasi melakukan aksi perlawanan terhadap kenaikan BBM.

"Perlawanan ini terus kami gulirkan karena kami sebagai bagian komponen gerakan mahasiswa tidak akan mengkhianati teman-teman lainnya dengan ikut rombongan ke China," pungkas Tanggon.

Terkait aksi demo BEM PTM se Indonesia nanti, Rektor Uhamka yang juga Sekjen Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Suyatno mengatakan aksi demo merupakan aksi yang wajar dari kalangan calon intelektual mahasiswa. "Silakan saja berdemo. Mahasiswa pasti bersikap rasional dalam berdemo," tukasnya. [metrotvnews/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.