Header Ads

HTI DIY Gelar Aksi Solidaritas Suriah [Foto]

Massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yogyakarta, menggelar aksi solidaritas rakyat Syiria, dari parkir Abu Bakar Ali hingga kawasan titik nol Yogyakarta, Minggu (4/3). Aksi tersebut merupakan bentuk dukungan perjuangan bagi rakyat Syiria, yang juga digelar serentak oleh perwakilan HTI di berbagai kota lain.


Ustadz Titok Priastomo menyampaikan dalam orasinya, paling tidak ada 3 alasan kenapa HTI mendukung sepenuhnya agar rezim Basyar Al Assad dihabisi secepat-cepatnya.

Alasan yang pertama karena rezim ini adalah rezim yang dzalim, rezim ini telah membunuh ribuan kaum muslim Suriah. Alasan yang ke 2 Karena rezim ini sebagaimana rezim sebelumnya yaitu bapaknya Basyar Al Assad yaitu Hafez al-Assad merupakan kaki tangan setia kaum imperialis, tetangga manis, tetangga yang baik bagi perampas tanah palestina yakni Israel la'natullah 'alaih. Alasan yang ke 3 Rezim ini tidak menerapkan sistem yang haq, karena rezim ini adalah rezim kufur.

Sesungguhnya tiga permasalahan ini tidak ada penyelesainnya, kecuali dengan tegaknya Khilafah Islamiyah yang merupakan satu-satunya solusi permasalahan Tunisia. Karena dengan Khilafah saja, pemerintahan yang zalim itu akan bisa dimusnahkan, rezim yang menjadi kaki tangan, kepanjangan para penjajah akan dilumat, rezim yang menerapkan sistem kufur akan bisa diakhiri

Koordinator aksi, Ustadz Rosyid Supriyadi mengungkapkan, konflik di Syiria yang berujung pada pembantaian ribuan rakyat oleh Presiden Syiria, Basyar Al Assad merupakan peristiwa yang sangat keji. Perjuangan rakyat Syiria sudah seharusnya didukung oleh banyak pihak, agar rezim kejam presidennya bisa segera digulingkan. "Untuk menyelesaikan problem rakyat Syiria, sama sekali tidak perlu untuk meminta campur tangan pihak asing termasuk PBB. Karena langkah itu justru akan semakin menjauhkan negara muslim dari identitas Islam," ujarnya.

Menurutnya, dengan mengharapkan bantuan PBB untuk menyelesaikan krisis di Syiria, berarti meletakkan problem kaum muslim di tangan musuh. Termasuk menjadikan persoalan umat muslim sebagai objek tawar menawar, konsesi, konspirasi dan pemaksaan syarat-syarat yang menimbulkan kerugian.

"Yang diperlukan adalah keteguhan dan ketangguhan para pejuang Islam dengan dukungan rakyat Syiria untuk bersama-sama melenyapkan rezim diktator bengis tersebut dan menggantinya dengan pemimpin baru yang bekerja untuk rakyat. Perjuangan ini harus dilakukan bersama hingga rezim tersebut terlenyapkan," tegasnya. [krjogja/040312/al-khilafah.org]








Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.