Header Ads

Inilah Pembantaian Terbaru Penjajah Israel atas Muslim Gaza Maret 2012 [FOTO], Di Manakah Amir Ummah?

Tanpa perisai umat di bawah naungan Khilafah, kaum kafir begitu leluasa untuk menumpahkan darah umat Muhammad ini sesuka mereka. Setelah mitranya di Suriah, gang Assad membunuhi kaum Muslim yang berdiri lantang, kini penjajah Israel kembali menggempur Jalur Gaza, 23 orang syahid.
Serangan udara pada Senin sore di Beit Lahiya telah membunuh Muhammad al-Hasoumi, 65, dan putrinya, 30, jurubicara medis di Gaza Abu Salmiya mengatakan.

Sebelumnya, pejabat rumah sakit mengatakan seorang anak sekolah, 15 tahun, syahid dalam serangan udara terpisah selama hari Senin. Nayif Shaaban Qarmout dibunuh di Beit Lahiya, utara Gaza.

Saksi mata mengatakan bahwa anak berusiah 15 tahun itu sedang beramin dengan teman-temannya di sebuah taman bermain dekat sekolahnya ketika rudal Israel menghantam daerah tersebut.

Lima orang lainnya luka-luka dan dibawa ke rumah sakit Shifa di kota Gaza.

Senin pagi, dua aktivis Jihad Islam, Raafat Abu Eid, 24, dan Hamadah Salman Abu Mutlaq, 24, syahid di Khan Younis. Abu Eid dibunuh ketika serangan udara menargetkan kendaraan yang ia di dalamnya.

Dua gerliyawan lainnya menderita luka dan seorang pejalan kaki perempuan juga terluka dalam serangan brutal penjajah Israel itu. 

Abu Mutlaq, 24, syahid dekat sebuah masjid di sebuah desa di sebelah timur Khan Younis setelah pesawat tempur Israel menembakkannya. Tiga lainnya luka-luka dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.

Sebelumnya, serangan udara Israel menghantam dua rumah di Jalur Gaza, melukai 33 warga sipil, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, Abu Salmiya mengatakan.

Kebanyakan cedera sedang berkelanjutan, dengan satu luka parah dan dilarikan ke rumah sakit.

Seorang gadis 17 tahun dan seorang pria lainnya juga terluka akibat hantaman rudal Israel ke sebuah rumah di kota Gaza, Abu Salmiya mengatakan.

Jurubicara militer penjajah Israel mengatakan, pesawat telah melakukan enam serangan pada hari Senin. Sedikitnya 20 roket telah ditembakkan ke Israel pada hari Senin, katanya.

Perdana Menteri Ismail Haniyah mengatakan Ahad malam bahwa tetangganya Mesir sedang bekerja untuk menghentikan kekerasan dan berkonsultasi dengan faksi militan tetapi menambahkan bahwa Israel harus perta menghentikan serangan udara tersebut.

Putarn terakhir kekerasan meletus pada Jumat ketika sebuah serangan udara Israel juga menewaskan dua pemimpin pejuang di Gaza.

Israel menuduh mereka merencanakan serangan lintas batas melalui Mesir meskipun seorang pejabat Mesir mengatakan pada hari Ahad, bahwa Sinai "sepenuhnya di bawah kendali".

"Ini adalah upaya Israel untuk memberikan pembenaran bagi serangan terhadap Gaza," katanya.

Ketika kondisi Gaza menderita, dikepung serta digempur Israel, kaum Muslim dan para tentara Muslim di Mesir yang berbatasan dengan Gaza hanya diam membisu.

Bukannya membantu saudara-saudara mereka di Gaza serta membalaskan serangan kepada Israel dan membebaskan Gaza dan Palestina dari penjajahan Israel, Mesir malah hanya menawarkan untuk menyediakan bahan bakar ke Gazza jika para pejuang Gaza menyetujui gencaran senjata dengan Israel, pejabat dari Hamas Younis al-Astal mengatakan Senin.

Bukan saja telah digempur, Jalur Gaza telah menghadapi 18 jam pemadaman per hari karena pasokan bahan bakar dipotong Mesir melalui jaringan terowongan bahwa tanah dan pejabat tengah bernegoisasi rute darurat untuk mencegah krisis listrik. Pembangkit listrik satu-satunya Gaza ditutup Sabtu malam untuk ketika kalinya dalam sebulan terakhir.

Pemadaman listrik itu meluas sebagai akibat serangan udara Israel ke Jalur Gaza. Sejak Jumat, 23 warga Muslim Palestina syahid dan sedikitnya 80 orang terluka.

Demikianlah, lagi-lagi dengan pongahnya penjajah Israel menumpahkan darah kaum Muslim sesuka hati mereka. Sementara di waktu yang sama, kaum Muslim, termasuk para tentaranya masih terdiam, terpenjara oleh batas semu nasionalisme yang telah memecahbelah ikatan-ikatan mereka.

Di waktu yang sama, kaum Muslim di bumi Syam, terutama di Suriah, hampir setiap hari darah syuhada membanjiri. Jika di Palestina digempur Israel, maka di bumi Suriah, kaum Muslim tak bersenjata dibunuh pasukan gang keji Assad. Baik di Gaza ataupun di bumi Syam, kaum Muslim berteriak, "Di manakah kaum Muslim? Di manakah amirul mukminin?".

Tanpa Khilafah, kaum Muslim terus menerus menjadi target pembunuhan tanpa ada sedikitpun yang menjaga jiwa dan kehormatan umat ini. Sampai kapan darah umat ini terus mengalir? Lalu di manakah amirul mukminin itu?

Sudah saatnya umat Islam bersatu padu, menghancurkan ikatan semu nasionalisme pemecah belah umat serta bergerak untuk mewujudkan kepemimpinan umat bagi kaum Muslim yang menerapkan syariah Islam kepada seluruh kaum Muslim di dunia dan mengemban dakwah ke seluruh alam itu, di bawah naungan Khilafah. Insya Allah, tidak akan lama lagi. [m/f/mna/maannews/syabab.com/130312/al-khilafah.org]
Lihat Foto:

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.