Header Ads

Kasihan Deh Kelompok Liberal, Wilders Saja Tak Percaya Ada Muslim Moderat!

Kasihan sekali kelompok Liberal. Mereka yang telah mati-matian membela Kapitalisme, menyerukan Liberalisme, menolak dan menghancurkan syariat Islam, menghalalkan kawin beda agama, homo dan lesbi, serta ajaran-ajaran yang bertentangan sengan syariat Islam, ternyata tidak diakui juga predikat mereka sebagai "muslim moderat".



Semua yang dilakukan kelompok Liberal, khususnya di Indonesia, masih belum apa-apa dalam pandangan musuh umat nomor satu, Geert Wilders. Politisi yang sangat anti Islam itu tidak percaya adanya Muslim moderat. "Saya sanksi mayoritas Muslim bukan teroris. Saya juga tidak percaya akan ada kalangan moderat Muslim," kata Wilders seperti dirilis CBN.com, Kamis (10/5/2012) saat berpidato di depan masyarakat Amerika Serikat.

Wilders baru percaya ada kalangan moderat, bila seorang Muslim tidak mencontoh Nabi Muhammad SAW dan tidak melaksanakan syariat Islam. "Itu baru moderat, dan saya akan menghormatinya," kata dia.

Sebelumnya Wilders menyebut Islam sebagai budaya Barbar. Sebaliknya ia mengaku bangga dengan kebudayaan barat yang terbentuk oleh Kristen, Yahudi dan kemanusiaan. Tidak hanya lebih baik, tapi memang sangat baik, dan ia harus menjaga itu demi generasi penerus, klaim dia. "Saya melihat Islam sebagai budaya Barbar," kata Wilders.

Geert Wilders adalah pria kelahiran Venlo, Belanda, 6 September 1963 silam. Ia adalah anggota Parlemen Belanda sejak tahun 1998. Wilders lahir di Venlo, Belanda, di provinsi Limburg. Ayahnya berasal dari Maasbree, sementara ibunya adalah orang Indo generasi ke-3 yang lahir di Sukabumi, Hindia-Belanda (kini Indonesia).

Wilders mengawali karier politiknya sebagai penulis pidato pada Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (Volkspartij voor Vrijheid en Democratie, disingkat VVD) yang berhaluan konservatif-liberal, dan kemudian sebagai asisten parlemen dari permimpin partai tersebut yaitu Frits Bolkestein selama periode 1990-1998. Wilders terpilih sebagai anggota Dewan Kota Utrecht tahun 1996, kemudian selanjutnya sebagai anggota Parlemen Belanda. Karena perbedaan pendapat dengan partainya mengenai bergabungnya Turki ke dalam Uni Eropa, ia keluar dari VVD tahun 2004 dan membentuk partainya sendiri, Partai Kebebasan (Partij voor de Vrijheid, disingkat PVV).

Haluan politik Wilders adalah kanan nasionalis yang liberal. Ia juga dikenal sangat anti-Islam dan anti-imigran. Pada tahun 2008, ia membuat film pendek berjudul "Fitna", yang menyulut kemarahan umat Islam di seluruh dunia. Film ini dirilis di internet pada tanggal 27 Maret 2008. Wilders pernah menyuarakan usulan agar pemerintah Belanda melarang Al Qur'an. [SIOnline/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.